SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Pemko Banjarmasin terus memperkuat upaya peningkatan kesejahteraan sosial bagi warga Banjarmasin, salah satunya lewat peningkatan mutu sosial lewat program Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu).
Program Rutilahu yang diinisiasi Dinas Sosial (Dinsos) Banjarmasin, terus melakukan pendataan yang akurat melalui sistem Data Terpadu Kesejateraan Sosial (DTKS), untuk memastikan warga penerima program ini dapat tepat sasaran.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Banjarmasin Nuryadi menuturkan, sebanyak 125 Kepala Keluarga (KK) yang akan mendapatkan program Rutilahu di 2026 mendatang.
“Kabar gembiranya, anggaran pembenahan Rutilahu yang sebelumnya sekitar Rp30 juta per KK di 2026 nanti dinasnya menganggarkan sebesar Rp35 juta per KK,” ujarnya.
Peningkatan anggaran ini sejalan dengan upaya Pemko dalam menciptakan Banjarmasin terbebas dari Buang Air Besar Sembarangan (BABS) atau penghapusan jamban di atas sungai.
Setiap pembangunan rumah per KK nantinya diwajibkan memiliki WC pribadi penggunaan sanitasi septic tank, yaitu tangki kedap air yang berfungsi menampung dan mengolah limbah rumah tangga secara biologis, serta sebagai upaya menciptakan lingkungan bersih dan sehat.
“Program Rutilahu ini dalam bentuk diuangkan ke penerima, jadi mereka yang melaksanakan dan pihak Dinsos hanya memantau,” terangnya.
Ia mengharapkan, program Rutilahu tersebut itu bisa terpenuhi dengan anggaran itu.
Sebab, sebelumnya di sepanjang 2025 ini sudah ada 30 unit rumah yang telah mendapatkan program Rutilahu dari Pemko Banjarmasin. “Tahun ini sendiri terbagi dalam dua tahapan pada tahap pertama atau di APBD murni ada sekitar 5 unit dan di APBD perubahan sebanyak 25 unit yang telah mendapatkan program Rutilahu,” tukasnya. (shn/smr)









