SEPUTARAN.ID, MARTAPURA – Terungkap sudah penyebab tewasnya seorang bocah perempuan inisial TW (10), yang ditemukan dengan kondisi kepala dan badan terpisah serta sudah menjadi tengkorak.
Ternyata mayat yang ditemukan di Kecamatan Sungai Pinang, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan (Kalsel), Kamis (14/4/2022) lalu, merupakan korban tindak pidana asusila dan pembunuhan keji.
Tak disangka pelaku yang tega berbuat itu adalah kerabat dekat korban, yang tak lain adalah sepupunya, yakni pemuda inisial RF (26).
Saat dikonfirmasi Kapolres Banjar AKBP Doni Hadi Santoso melalui Kasat Reskrim Polres Banjar Iptu Fransiskus Manaan mengatakan, pelaku RF sudah diamankan pihaknya, tak lama setelah menerima laporan penemuan mayat korban.
“Ketika diinterogasi, pelaku mengakui perbuatan sadisnya terhadap korban,” ujarnya, Sabtu (16/4/2022).
Pelaku awalnya melampiaskan hasrat seksualnya kepada korban. Setelah itu, korban dicekik sampai lemas di rumah pelaku.
Di tengah itu, pelaku mendengar suara ibu korban mencari sang anak di samping rumahnya. Pelaku panik, lalu menggorok leher korban menggunakan parang.
“Tubuh korban beserta kepalanya yang belum putus dibuat dan diikat ke dalam karung,” ungkap Kasat.
Kemudian, pelaku membawa jasad korban ke kebun warga dekat jurang yang dipenuhi semak belukar di daerah Kecamatan Sungai Pinang atau sekitar 2 kilometer dari rumah pelaku.
“Sampai disitu, pelaku kembali memotong kepala korban dan memasukkannya dalam plastik biru, sedangkan badan korban diikat kembali dalam karung dan ditinggal,” paparnya.
Selanjutnya, potongan kepala korban dibawa dan dibuang berjarak 200 meter dari lokasi sebelumnya.
Singkat cerita, tengkorak kepala dan rambut serta tubuh korban ditemukan. Kemudian, dibawa ke RSUD Ratu Zalecha Martapura untuk dilakukan pemeriksaan. Setelahnya, jenazah kobran dimakamkan, pada Jumat (15/4/2022) kemarin.
“Sampai akhirnya pelaku pun diamankan pihak kepolisian bersama barang bukti seperti senjata tajam (sajam) jenis parang, sepeda motor bebek Jupiter dan celana hitam pelaku,” tukasnya.
Diketahui, korban yang merupakan anak dari Katiman, warga setempat, sebelumnya dinyatakan tak pulang ke rumah sejak 20 Maret 2022. Korban terakhir sempat terlihat sedang bermain di depan rumah pelaku. (smr)