SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Setelah beberapa kali meraih Piala Adipura, tahun ini Banjarmasin hanya mendapatkan sertifikat Adipura.
Salah satu pemicunya yakni pengelolaan sampah yang masih belum maksimal, seperti munculnya beberapa TPS liar di Banjarmasin.
Oleh karena itu, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Banjarmasin bakal memasangi CCTV di titik TPS liar tersebut. Dan bagi oknum yang terekam membuang sampah di TPS liar, siap-siap rekamannya diviralkan.
Selain itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Banjarmasin Alive Yoesfah Love menyatakan, akan menjalin kerjasama dengan Satpol PP Banjarmasin serta aparat terkait lainnya untuk penegakan hukumnya.
“Salah satunya di eks TPS Kuripan, karena sudah dipasangi CCTV. Jadi jika terekam masih membuang sampah di eks TPS tersebut, akan kita tindak,” tegasnya.
Kemudian, sambung dia, TPS Lingkar Dalam akan dipindahkan dan lahannya sudah disiapkan. Sedangkan TPS Kampung Gedang dilakukan penuntasan sementara dengan pengangkutan secara kontinue.
Selanjutnya untuk TPS liar di HKSN akan dilakukan koordinasi bersama Camat dan Kelurahan terkait penanganannya.
“Nantinya bila masih ada membuang kita akan viralkan video rekaman CCTV-nya ke media sosial,” tukasnya.
Langkah tersebut diambil, mengingat Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina menyatakan, ada Pekerjaan Rumah (PR) bagi DLH Banjarmasin untuk diselesaikan, yakni Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Kampung Gedang, Lingkar Dalam, HKSN dan Kuripan.
“TPS Kuripan itu memang sudah ditutup tapi masih saja masyarakat membuang sampah di sana. Jadi disana perlu sampai penegakan hukum bukan hanya sekedar teguran atau mempublikasikan yang membuang sampah,” tekannya, saat peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) di Balaikota Banjarmasin, Sabtu (4/03/2023).
Lebih dari itu, ia juga meminta, semua pihak jangan patah semangat, lantaran Banjarmsin hanya mendapatkan Sertifikat Adipura di tahun ini.
“Karena di kategori kota besar hanya Balikpapan yang dapat dan kota lain tidak. Jadi dirasa masih beruntung Banjarmasin mendapatkan Sertifikat Adipura. Apalagi, kriteria penilaian Adipura kali ini berbeda,” katanya.
Ditambah lagi setelah dua tahun pandemi penggunaan produk bentuk kemasan di era digital makin meningkat. “Dari itu lumayan sampah yang dihasilkan,” katanya.
Ia menyatakan, nantinya ini akan dievaluasi secara keseluruhan bersama dinas terkait. “Apa yang menjadi kendala dan kekurangnnya ada dimana,” ujarnya.
Ibnu kembali meminta, para petugas kebersihan tetap semangat, karena upaya yang telah dilakukan sudah luar biasa untuk penanganan sampah di Banjarmasin.
“Meski tahun ini belum bisa kita raih, optimis tahun depan direbut kembali Piala Adipura. Dan itu penting,” imbuhnya. (shn/smr)