SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Dari total 435 unit Bank Sampah yang ada di Banjarmasin, rupanya yang aktif beroperasi hanya kurang dari 200 unit. Sehingga diminta untuk kembali aktif, guna mengurangi volume sampah.
Walikota Banjarmasin HM Yamin HR menuturkan, gerakan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mengelola sampah dari sumbernya. Sebab, mengoptimalkan pemilahan sampah lewat bank sampah akan lebih efektif dan efisien, serta mengurangi volume sampah yang masuk ke Tempat Pemprosesan Akhir Sampah (TPAS).
Ia juga mengucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada Direktur Bank Sampah beserta seluruh pengurus yang selama ini konsisten berupaya mengaktifkan bank sampah dan membantu pengelolaan sampah di Banjarmasin.
Walikota Yamin mengatakan, imbas dari kondisi darurat sampah dengan ditutupnya zona aktif TPAS Basirih oleh Kementerian Lingkungan Hidup RI sejak Februari 2025 lalu mengharuskan sampah dari Banjarmasin diangkut ke TPA Regional Banjarbakula di Banjarbaru.
“Dengan syarat hanya sampah residu yang dapat diterima dan jumlahnya sangat terbatas. Makanya londisi ini mengharuskan kita semua bersinergi untuk mengurangi sampah dari sumber. Salah satu upaya yang telah lama dikenal adalah sistem 3R (Reuse, Reduce, Recycle),” ungkap Yamin saat Gerakan Reaktivasi Bank Sampah Banjarmasin di Aula Kayuh Baimbai, Balai Kota Banjarmasin, Kamis (2/10/2025).
Dalam perkembangannya, muncul Bank Sampah yang menjadi sistem kolektif untuk menampung, memilah dan menyalurkan sampah bernilai ekonomi kepada pasar, sehingga masyarakat memperoleh keuntungan finansial dan lingkungan menjadi lebih bersih.
“Saat ini Banjarmasin memiliki 435 unit Bank Sampah, namun yang aktif beroperasi kurang dari 200 unit,” jelasnya.
Melalui gerakan reaktivasi ini, pemerintah melakukan inventarisasi dan identifikasi kendala yang menghambat operasional Bank Sampah di lapangan.
HM Yamin mengimbau, seluruh pengelola Bank Sampah agar kembali mengaktifkan unit masing-masing serta bersinergi dengan Pemko dalam menyelesaikan persoalan persampahan. Mengingat, keberadaan Bank Sampah diharapkan dapat memudahkan masyarakat melaksanakan pengelolaan sampah dengan sistem 3R.
“Karena sebagai penghasil sampah, maka kita yang bertanggung jawab terhadap sampah yang dihasilkan. Mari ubah perilaku dengan membangun literasi baru dalam pengelolaan sampah, yakni Sampah Tanggung Jawabku. Melalui gerakan ini diharapkan lebih dari 200 Bank Sampah di Banjarmasin dapat kembali aktif dan beroperasi secara bertahap guna mempercepat pengurangan volume sampah di Kota Seribu Sungai,” tukasnya.(shn/smr)