SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Sebanyak 89 unit rumah di Banjarmasin yang di Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni (RS-Rutilahu), dari target 103 unit rumah di RS-Rutilahu di 2024.
Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial (Kabid Linjamsos) Rizma Try Sakti mengatakan, direalisasikan di APBD Murni 64 unit dan APBD Perubahan 25 unit.
Dikatakannya, memang ada dianggarkan lagi di perubahan, tapi karena ada pembatasan anggaran tidak bisa melaksanakan secara keseluruhan.
“Kemudian saat akan dilaksanakan, memverifikasi jadi ada dua kali verifikasi,” ungkapnya, saat jumpa awak media di kantor, Selasa (14/1/2024).
Saat diversifikasi ada ditemukan sudah diperbaiki dan masuk dalam data bantuan dari pusat, sehingga tidak dilaksanakan.
Lalu, ada kepemilikan rumahnya beralih, yang mana masyarakat sambil menunggu ternyata rumah digadaikan atau dijual.
“Adapula juga yang sudah meninggal dunia,” imbuhnya.
Usulan RS- Rutilahu sebenarnya mencapai 339 unit rumah 2024. Tapi karena ada keterbatasan dan tidak ada tambahan anggaran di 2025, sehingga belum bisa direalisasikan.
“Jadi 2025 hanya ada 6 unit rumah yang bakal di RS- Rutilahu. Maka di 2025 yang bisa dilaksanakan adalah bantuan rasko (beras Kota), RS-Rutilahu, sembako untuk keluarga fakir miskin (fakmis) dan pelatihan maupun bantuan Wira Usaha Baru (WUB),” jelasnya.
Pihaknya mengharapkan nanti dapat menyelesaikan usulan-usulan dari RS-Rutilahu.
“Tapi kami juga nanti bakal mengajukan penambahan anggaran. Untuk satu unit rumah sebesar Rp30 Juta di RS-Rutilahu,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Banjarmasin Nuryadi mengatakan, rencana bakal mau menaikkan untuk satu unit rumahnya.
Telah survei ke Lapangan, RS-Rutilahu ini kan terkait dengan lantai, dinding dan atap.
Mengingat, ingin meningkatkan dan membantu Stop Buang Air Besar Sembarangan atau ODF serta segala macam.
“Kami berencana akan dibuatkan WC Biofilter, jadi tidak lantai, dinding dan atap saja tapi juga WC diperhatikan,” tandasnya.(shn/smr)