SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Wisata Kampung Ketupat, di kawasan Jalan Sungai Baru, Kecamatan Banjarmasin Tengah mulai dibangun pada Agustus 2022, rampung dan dibuka pada pertengahan 2023.
Namun, saat ini tampak sudah tidak beroperasi lagi. Bahkan, pintu masuk di kawasan tersebut sudah ditutup.
Terkait hal itu, Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Banjarmasin Ikhsan Budiman mengatakan, tidak mendapat laporan atas tutupnya tempat wisata tersebut.
Sebab, Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin tak bisa masuk atau ikut campur tentang pengelolaan, termasuk soal tidak beroperasinya wisata Kampung Ketupat.
“Karena kami menghormati perjanjian kerja sama yang dilakukan. Dan sampai saat ini, kawasan itu masih di bawah kewenangan pengelola,” ujar Ikshan, Rabu (10/5/2024).
Ikhsan hanya memastikan, yang menjadi kewajiban pengelola ke Pemko Banjarmasin, sudah berjalan sesuai aturan.
“Jadi tetap mereka penuhi, tidak ada yang dilanggar layaknya proses sewa menyewa,” tuturnya.
Mengenai aktivitas dan kegiatannya tidak dilaksanakan? Ikhsan belum mendapatkan laporan dari pengelola tentang tidak beroperasinya kawasan wisata tersebut.
Berbeda halnya, kata dia, apabila tak ada perkembangan, misalnya apabila kewajibannya terhadap Pemko tidak dipenuhi. Maka aset yang ada bisa diambil alih.
“Tapi sampai saat ini, apa yang menjadi kewajiban mereka itu masih dipenuhi,” jelasnya.
Pun begitu, Ikhsan sempat mendengar kawasan itu sepi kunjungan. “Saya pernah mendengarnya dari Lurah setempat, sementara pengelola belum menerima laporan.Mungkin pengelola masih kesulitan mencari bentuk konsep yang bisa dikembangkan,” ucapnya.
Sementara itu, Dewan Kelurahan setempat Panca Guna menyebut, Kampung Ketupat itu tutup atau tidak beroperasi mulai bulan puasa hingga saat ini.
“Meski tutup dan manajemennya tidak ada lagi. Tapi pintu-pintu gembok sudah terbuka. Jadi ketika malam, tidak bisa memprediksi ada orang masuk atau tidaknya,” jelasnya.
Makanya, kerap dijadikan lokasi pencurian. Seperti kabel listrik, kerangka-kerangka tempat berfoto atau sejumlah aset di wisata itu sudah hilang.
“Bisa dibilang hampir semua hilang asetnya,” ungkap Panca, saat ditemui langsung di kawasan Kampung Ketupat, Rabu (8/5/2024).
Dan dilihat dari kondisinya, ia menilai, lokasi itu berpotensi dijadikan lokasi untuk perbuatan tak senonoh.
Mewakili warga, ia mengharapkan, tempat itu dikelola dengan baik, harus ada tenaga keamanannya untuk jaga dan patroli, serta penerangan lebih diperbanyak.
“Karena kami warga tidak bisa langsung melarang lewat di atas kawasan siring itu. Memang sekarang telah dikunci dan ada yang jaga dalam 2 hari ini. Tapi khawatir tetap dijadikan tempat tak senonoh,” tukasnya. (shn/smr)