SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Langkah proaktif jelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2026, serta momen 5 Rajab atau Haul Guru Sekumpul, Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin melalui Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) monitoring ketersediaan pasokan dan stabilitas harga bahan pokok di sejumlah sentra pasar di Banjarmasin, Senin (1/12/2025).
Rombongan yang terdiri unsur Forkopimda, Perum Bulog, Bagian Ekosda, hingga jajaran BPS Banjarmasin menyasar dua titik lokasi, yakni pasar Bawang Harum Manis dan Mitra Diskon Swalayan (eks Supermarket Hero Jalan Ahmad KM 5.
“Adapun dalam pantauan ke sejumlah titik pedagang, menemukan sejumlah komoditi relatif terkendali,” ungkap Walikota Banjarmasin HM Yamin HR.
Kendati begitu, ia tetap mewanti, seluruh stakeholder terkait agar tetap melakukan pengawasan dini secara lebih intens mengingat dalam beberapa bulan ke depan potensi gelombang inflasi sangat mungkin terjadi. Sehingga, menekankan pentingnya stabilitas harga.
“Bersama TPID Banjarmasin kita sasar beberapa titik pasar terkait ketersediaan bapok dalam rangka menjaga stabilitas harga dan pasokan. Apalagi ini mendekati puncak-puncaknya di akhir tahun ada Nataru, momen 5 rajab, lalu berlanjut lagi bulan puasa hingga lebaran, tentu harus jadi perhatian bersama. Bukan hanya tugas Pemerintah semata, ingin memastikan daya beli masyarakat itu dapat terjaga,” tuturnya.
Baginya, ini penting untuk menekan dan mencegah terjadinya potensi inflasi jelang momen perayaan. Termasuk, lagi terhadap para oknum yang mencoba menaikkan harga secara tidak wajar.
Dan diharapkan Perumda Pasar dan Disperdagin sekiranya bisa selalu memantau situasi dan kondisi stok pangan saat ini. Seperti komoditi cabai tadi informasinya ada sedikit kenaikan harga. “Untuk itu, minta teman-teman SKPD bisa lebih peka lagi terhadap fenomena kenaikan ini untuk menjaga pasokan kita,” ujarnya.
Sedangkan upaya antisipasi juga ada juga kerja sama dengan berbagai daerah untuk menjaga stabilitas dan kebutuhan bapok tetap terjaga.
Dengan dilaksanakannya monitoring Bapok, terlebih mendekati sejumlah perayaan hari besar, Pemko Banjarmasin menyerukan pesan khusus kepada seluruh pelaku usaha dan masyarakat agar tidak melakukan praktik menimbun stok barang maupun mematok harga di luar batas wajar.
“Jika didapati pelanggaran, Pemko dan Forkopimda tak segan untuk mengambil tidakan tegas sesuai peraturan yang berlaku,” tegasnya.
Sementara itu, Direktur Utama Perumda Pasar Kota Banjarmasin M Abdan Syakura menuturkan, ada beberapa komoditas yang mengalami kenaikan. Yaitu cabai dan bawang merah, kaya bawang merah variatif tergantung kualitas, ada Rp40-42 Ribu perkilogram dari Rp35 ribu kilogram sebelumnya.
Upaya menjaga stabilitas harga dan kebutuhan, yaitu telah menjalin kerja sama dengan luar daerah seperti Enrekang, Bima dan Brebes. Seperti telur telah menjalin kerja sama dan harga sekarang normal.
Ia menyatakan, untuk pasokan secara keseluruhan mencukupi dan memang ada beberapa komoditas mengalami kenaikan oleh disebabkan beberapa faktor. “Menjadi perhatian memang bawang merah oleh Kalimantan Selatan (Kalsel) hanya beberapa memproduksi,” tukasnya. (shn/smr)









