SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Sosialisasi Kemetrologian dengan tema “Optimalisasi Tera/Tera Ulang Alat Ukur, Takar, Timbangan dan Perlengkapan (UTTP) dalam rangka perlindungan konsumen, berlangsung di Nasa Hotel Banjarmasin, Selasa (23/05/2023).
Sosialisasi yang dilakukan Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Banjarmasin itu, juga untuk menciptakan suasana yang kondusif dan baik dalam proses perdagangan.
Kegiatan dihadiri pihak PT Pertamina, Hiswana Migas, Laundry, agen, pangkalan LPG dan lainnya.
Sekdakot Banjarmasin Ikhsan Budiman mengatakan, ketika ada tumbuh kepercayaan dari konsumen. Maka, sedikit banyaknya memunculkan suasana yang kondusif dalam proses perdagangan di Banjarmasin.
“Sebagaimana diketahui Banjarmasin ini merupakan kota perdagangan, sehingga suasana proses perdagangan harus kita jaga sedemikian rupa agar selalu kondusif, tertib dan rasa percaya konsumen menjadi sangat bai. Jadi salah satu upaya yang harus kita lakukan menciptakan tertib ukur di segala sektor,” ujarnya.
Dengan begitu, predikat kota tertib ukur ada di Banjarmasin. “Harapannya, ketika ingin menjadikan Banjarmasin kota tertib ukur ada dua hal yang kita peroleh, yakni perlindungan dan kepercayaan konsumen nantinya memunculkan suasana kondusif dalam proses perdagangan,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Disperdagin Banjarmasin Ichrom Muftezar mengatakan, nantinya pihaknya akan minta dibuatkan regulasi terkait syarat melampirkan Surat Keterangan Hasil Pengujian (SKHP).
Soalnya, kata dia, masing-masing agen dan pangkalan pasti ada memiliki timbangan. “Jadi itu yang wajib di tera setiap tahun,” imbuhnya.
Sehingga, para konsumen meyakini bahwa timbangan yang ada di masing-masing agen dan pangkalan benar terukur standar alatnya.
“Jangan sampai ketika masyarakat minta diperiksa ada yang kurang atau tidak pas, jadi itu yang dijaga soalnya berapa kerugian masyarakat yang ditaksir bila kurang,” sebutnya.
Pun begitu, Tezar mengungkapkan, sejauh ini pihaknya belum menemukan agen atau pangkalan yang berlaku curang.
Ia menyatakan, pihaknya akan sosialisasi kembali yang menyasar Hotel, Ekspedisi dan Transportir.
“Soalnya kita belum pernah mengarah kesana. Jadi peserta yang mengikuti tidak sama tiap sosialisasi,” katanya.
Menurut dia, dengan kegiatan ini terjadi peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) retribusi kemetrologian.
“Untuk tahun ini targetnya Rp 700 juta,” tandasnya. (shn/smr)