SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Mengingat kondisi kabut asap makin pekat di Banjarmasin, akibat dampak kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Dinas Pendidikan (Disdik) Banjarmasin mengambil kebijakan mengeluarkan Surat Edaran (SE) pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
Dalam SE bernomor: 400.3.5.3/10264 -PSMP/Dipendik/2023 tersebut, kebijakan itu ditujukan kepada sekolah PAUD/SD/SMP negeri maupun swasta.
Kebijakan itu diambil mengingat kualitas udara di Banjarmasin yang kurang sehat, akibat kabut asap dampak dari Karhutla.
Sehingga dikhawatirkan bakal mempengaruhi kesehatan para guru dan siswa yang ada di sekolah.
Data terakhir, telah terjadi peningkatan penderita Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA) di Banjarmasin dengan kasus sudah melebihi 6.000.
“Nah, untuk mengantisipasi dan sesuai hasil rapat koordinasi antara Disdik, Dinas Kesehatan (Dinkes), Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Pengamat pendidikan. Maka keluarlah PJJ dari 4-7 Oktober 2023,” kata Kepala Disdik Banjarmasin Nuryadi, saat dihubungi via telpon, Selasa (3/9/2023).
Pun demikian, ia tetap mengingatkan, selama kebijakan PJJ itu berjalan, pihak sekolah tetap memantau kesehatan dan kemajuan belajar peserta didik, serta selalu mengimbau agar tidak melakukan kegiatan di luar rumah.
“Pendidikan dan tenaga kependidikan tetap turun ke sekolah dengan memperhatikan kesehatannya untuk tetap memantau dan memberikan panduan PJJ kepada peserta didik,” ujarnya.
Setelah itu, pihaknya akan mengevaluasi perkembangan yang ada dan berkoordinasi untuk kebijakan selanjutnya.
“Kalau memang masih kondisi sama, maka PJJ akan diperpanjang,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin Dr Tabiun Huda mengatakan, dari hasil rapat koordinasi dikeluarkan rekomendasi, agar Disdik menerapkan PJJ bagi siswa.
“Kita juga telah melaporkan ke pimpinan terkait rekomendasi itu. Oleh kabut asap dari Karhutla yang telah berdampak bagi anak sekolah,” terangnya.
Berdasarkan data, ada 3 kecamatan terdampak kabut asap yakni Banjarmasin Utara, Banjarmasin Selatan dan Banjarmasin Timur.
Untuk kelurahan ada 9 yakni Sungai Andai, Kuin Utara, Tanjung Pagar, Pemurus Dalam, Basirih Selatan, Kelayan Timur, Pekauman, Sungai Lulut dan Banua Anyar.
“Kalau kasus penyakit ISPA di Banjarmasin September ada 5.896 dan diperkirakan Oktober melebihi 6.000,” tukasnya. (shn/smr)