SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Ketua dan Wakil Ketua DPRD serta jajaran Komisi IV Banjarmasin sidak dua tempat dapur makanan di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Krokan Banjarmasin Tengah dan Yayasan Tahfiz Miftah Firdausy Jalan Belitung Laut, Kecamatan Banjarmasin Barat, Kamis (6/11/2025).
Sidak ini bertujuan untuk memastikan makanan nang dibagikan kepada peserta didik disatuan pendidikan dalam kondisi higienis dan aman dikonsumsi. Sekaligus menindaklanjuti sempat adanya puluhan peserta didik SMP Negeri 33 Banjarmasin yang diduga keracunan setelah satu hari kemudian mengonsumsi Makanan Bergizi Gratis (MBG).
Wakil Ketua DPRD Banjarmasin M Isnaini mengharapkan, ke depan ruangan dapur SPPG dapat lebih leluasa, sehingga tingkat berinteraksi dapat memungkinkan dan tidak berdesakan serta sirkulasi udara yang memadai. “Segala macam ini bisa mempengaruhi segi kualitas makanan. bila semakin sempit dan lembab ruangan,” ujarnya.
Apalagi kalau penyajian tidak sesuai aturan dalam batas toleransi. “Sehingga kejadian yang lalu terjadi, bisa diatasi secara lebih baik,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Komisi IV DPRD Banjarmasin Hj Neli Listriani menuturkan, pengawasan terhadap SPPG di Banjarmasin menjadi tupoksi dari Komisi IV DPRD. Tujuannya, memastikan program Nasional ini berjalan tepat sasaran kepada penerima manfaat MBG di Kota Seribu Sungai.
Ada dua titik dapur makanan yang dikunjungi jajaran Komisi IV yang didampingi oleh Ketua DPRD Rikval Fahruri dan Wakil Ketua DPRD Muhammad Isnaini ini. Rombongan sekaligus memantau langsung proses penyajian makanan dan berkesempatan mencicipi langsung makananan sebelum didistribusikan ke penerima manfaat MGB.
“Berbagai SOP di SPPG yang mereka kunjungi sangat higienis, mulai dari kebersihan pakaian penyedia makanan memakai masker, sarung tangan dan penutup kepala untuk menjamin kebersihan maupun kehigienisan makanan yang disajikan,” sebutnya.
Sementara Kepala SPPG Krokan Dwi Nopriyanto menuturkan, adanya kunjungan ini dapat memacu terus lebih baik lagi ke depan untuk penyajian makanan. “Kami siap mengevaluasi setiap ada kekurangan dari pihak kami,” tuturnya.
Ia menyatakan, pihaknya terus maksimalkan upaya yang diberikan. Dan ada sekitar 770 porsi makanan yang disajikan pihkanya untuk penerima manfaat MBG.
“Sekarang baru ada satu sekolah yang masuk dalam penerima manfaat MBG melalui SPPG Krokan yakni SMP. Setiap harinya menu makanan yang disajikan bervariasi dan telah terjadwal, namun tidak menghilangkan nilai gizi untuk peserta didik yang penerima manfaat MBG,” ungkapnya.
Kepala SPPG Yayasan Tahfiz Miftah Firdausy Ihsan Rafi Fauzi menuturkan, akan melakukan pembenahan internal, baik dari sisi manajemen maupun penerapan standar kebersihan. “Langkah ini kami lakukan sebagai bentuk tanggung jawab sekaligus upaya mencegah hal serupa terulang di masa mendatang,” sebutnya.
Pihaknya masih menunggu hasil penyelidikan resmi dari kepolisian terkait penyebab pasti dugaan keracunan makanan yang dikaitkan dengan konsumsi makanan dari program MBG. “Kami akan terus berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan (Disdik) dan pihak-pihak terkait untuk melakukan evaluasi serta memastikan penerapan standar kebersihan dan keamanan pangan yang lebih ketat. Bila hasil investigasi selesai dan proses lainnya juga dapat berjalan lagi seperti semula,” tukasnya. (shn/smr)









