SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Banjarmasin, kini usianya menginjak ke-498 tahun dan terus berusaha menjadi barometer dalam kemajuan pembangunan di berbagai lini sektor.
Di ujung masa jabatan kepemimpinan H Ibnu Sina dan H Arifin Noor, Visi Banjarmasin Baiman dan Lebih Bermartabat, tentu diharapkan senantiasa dipegang teguh dan dipastikan harus berlanjut hingga selesai di masa mendatang.
3,5 tahun memimpin Kota Seribu Sungai H Ibnu Sina dan H Arifin Noor, terus berkomitmen untuk dapat menyelesaikan 20 program prioritas yang telah tertuang dalam Visi Misi Baiman Jilid 2.
Termasuk tiga program unggulan, yakni Revitalisasi Sungai untuk Pariwisata Berbasis Sungai Terintegrasi, Melahirkan Wira Usaha Baru (WUB) Berbasis UMKM dan Mudahnya Pelayanan Publik Berbasis Smart City.
“Ketiga program itu pun terus berjalan seirama dan dirasakan manfaatnya hingga detik ini,” ungkap Ibnu Sina.
Melanjutkan program normalisasi sungai yang telah digarap sejak 2023 lalu, Pemko Banjarmasin akhirnya menjajaki kerja sama dalam program strategis National Urban Flood Resilience Project (NUFReP) dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk penanganan kawasan kanal Sungai Veteran dan sekitarnya guna pengendalian Banjir.
Tak hanya itu, pembangunan maupun perbaikan jalan-jalan, jembatan, trotoar, titian, sarana fasilitas umum (fasum) hingga pengerjaan drainase di beberapa sudut Kota Banjarmasin kini terus dijajal guna memastikan ketersediaan infrastruktur yang memadai dan lebih merata bagi masyarakat.
“Termasuk soal penataan Kawasan Kumuh yang akan dilanjutkan,” terangnya.
Lalu, di sektor Kesehatan untuk mobilitas pelayanan dan fasilitas kian ditingkatkan yang terbaru ada dua bangunan Puskesmas yakni Pemurus Dalam dan Pelambuan diresmikan untuk menunjang layanan kesehatan warga kota dan sekitarnya.
Kemudian, saat ini di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Suriansyah juga terus berbenah dengan hadirnya pembangunan gedung baru yang tentu akan mendorong kualitas layanan lebih prima dan terpadu.
Memastikan kesehatan dan kesejahteraan warga bukan hanya tugas dari Pemko Banjarmasin semata, namun tak luput dari peran serta Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Banjarmasin Hj Siti Wasilah sebagai Ketua dan Wakil Hj Hardiyanti dalam mewujudkan 10 Misi pokok PKK.
Hal ini tergambar jelas, terutama berkaitan dengan penanganan stunting dan pemberdayaan masyarakat di Kota Banjarmasin yang melibatkan kolaborasi banyak pihak termasuk CSR.
“Jadi perhatian senantiasa diberikan kepada masyarakat, meski terpelosok sekalipun,” jelasnya.
Adapun program Dapur Sehat (Dashat), (Kayuh Baimbai Banjarmasin Cegah dan Turunkan Stunting (Ka Baimb BaaCTING), Mobil Antar Makanan Bergizi Ayo Cegah Stunting (Mba FoodZI ACTING), pencanangan Kampung KB (Keluarga Berkualitas), penyuluhan dan pendampingan di berbagai tingkatan hingga Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi warga stunting.
“Selama ini secara terstruktur gencar dilakukan demi terciptanya keluarga di Kota Banjarmasin yang harmonis, sehat dan terbebas dari gizi buruk,” sambungnya.
Adapula, upaya-upaya bantuan sosial seperti layanan dan pemberian sembako kepada Ibu Hamil, Lansia dan Calon Pengantin.
Kemudian perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu), bantuan Kemaslahatan Masjid hingga bantuan Kebakaran tak luput dari atensi.
Dari sektor Pendidikan, berbekal kesuksesan yang diraih Kota Banjarmasin saat dianugerahi sebagai daerah Jawara Belajar oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbudristek RI) di 2023 lalu serta atas keberhasilannya dalam mendukung program Revitalisasi Bahasa Daerah di tahun 2024 ini.
Jadi Banjarmasin terus melakukan inovasi pendidikan tanpa harus meninggalkan warisan budaya lokal, dibuktikan dengan terbitnya Perwali Nomor 86 Tahun 2023 tentang Kurikulum Mulok yang mewajibkan pelestarian bahasa Banjar di sekolah-sekolah.
Lantas hal ini, semakin menguatkan entitas Banjarmasin sebagai salah satu Kota Pusaka Nusantara di Indonesia.
“Implementasi program Guru Penggerak dan hadirnya Festival Tunas Bahasa Ibu merupakan langkah kemajuan pendidikan di Kota Banjarmasin yang mana kini SMP se-kota Banjarmasin sudah ditetapkan sebagai sekolah berbahasa Inggris berkat kerja sama dengan Cambridge University, London yang mendukung penuh program peningkatan kapasitas dan kesejahteraan bagi tenaga pendidik dan bidang IPTEK itu sendiri,” bebernya.
Di sisi lain, guna mendongkrak pendidikan berkelanjutan, Banjarmasin juga tak lupa mendukung program bantuan pendidikan yang terbaru sebanyak belasan santri diterbangkan ke Timur Tengah untuk menimba ilmu usai menerima Beasiswa pendidikan di Tarim, Hadramaut dan Mesir.
Di mana dari program itu telah menghantarkan puluhan santri dari 4 angkatan sebelumnya.
Beralih ke sektor Perhubungan dan Transportasi, Banjarmasin yang dikenal sebagai Kota Seribu Sungai terus berkembang dan maju untuk menciptakan moda transportasi yang terintegrasi baik di darat maupun sungai.
Terbukti sejak awal 2024 lalu, Banjarmasin sudah mempunyai sebanyak 12 Shelter Sungai yang tentu akan memudahkan masyarakat beraktivitas di area sungai.
“Hal itu ditopang dengan keberadaan sebanyak 17 armada Bus Trans Banjarmasin yang siap beroperasi menghubungkan jalur 4 koridor utama (Terminal Antasari – KM 6, Terminal Antasari – RS Anshari Saleh, Terminal Antasari – Bromo Mantuil, Sungai Andai – Teluk Tiram). dilengkapi fitur tracking BTS GO kemudahan pembayaran melalui Tap e-money dan paling penting ramah Disabilitas,” ucapnya.
Di sektor pengendalian Pangan, tahun ini Banjarmasin menorehkan prestasi berupa penghargaan TPID Award sebagai Kota Berkinerja Terbaik dalam pengendalian inflasi se-Kalimantan.
Selain itu, penguatan kerja sama antar daerah berkaitan dengan komoditi menjadi salah satu upaya Pemko Banjarmasin untuk dapat menjaga kestabilan harga pangan dan bahan kebutuhan pokok yang tentunya bermanfaat bagi masyarakat.
Dalam konteks penerapan Smart City, bagaimana sektor pelayanan publik di Kota Banjarmasin kini semakin mudah dengan adanya aplikasi Banjarmasin Pintar yang meintegrasikan 22 aplikasi guna memenuhi kebutuhan masyarakat dalam berurusan.
Di samping itu, indeks Sistem Pemerintah Berbasis Elektronik (SPBE) Kota Banjarmasin sudah berada di level yang sepadan, Masuk dalam 10 Besar Terbaik kategori Pemerintah Kota se-Indonesia.
Pelaku usaha baik Usah Mikro Kecil Menengah (UMKM), Industri Kecil Menengah (IKM) dan bahkan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan dalam langkah pertumbuhan ekonomi kota.
“Pembinaan dan pendampingan selama ini telah dilakukan oleh Pemko Banjarmasin berbuah manis dan semakin menguatkan tonggak Banjarmasin sebagai Kota Perdagangan dan Jasa yang siap menjadi penyangga gerbang logistik IKN di masa mendatang,” ungkapnya.
Ketika bicara pelaku usaha, tentu berjalan selaras dengan hadirnya para penggiat Seni dan Ekonomi Kreatif yang tersebar di seluruh sudut Kota Banjarmasin.
Sebanyak 17 sub sektor saling bersinergi menciptakan kreasi untuk kemajuan Pariwisata kota. Cikal bakal berkembang pesatnya industri ini bisa terlihat dari kawasan CBD Bandarmasih Tempo Doloe atau lebih dikenal dengan Kota Lama yang dulunya kumuh kini disulap menjadi destinasi wisata baru di titik Epicentrum Banjarmasin.
“Sering disampaikan bahwa tiap sudut Kota Banjarmasin itu merupakan ruang kolaborasi, partisipasi dan kreativitas yang hendaknya terus dimanfaatkan untuk kemajuan Kota,” pesannya.
Tak ayal, hadirnya Rumah Kemasan, pusat kreasi Banjarmasin Creative Hub (BCH), Museum Kayuh Baimbai ditepian sungai dan Mall Pelayanan Publik (MPP) Baiman merupakan cerminan dari terwujudnya 20 program prioritas H Ibnu Sina dan H Arifin Noor yang membawa angin segar bagi kemajuan Banjarmasin.
“Di titik ini hampir 5 abad usia Kota Seribu Sungai, berharap siapapun yang akan melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan Bumi Kayuh Baimbai ke depan agar tidak melupakan entitas sebagai Kota Sungai yang mahsyur dan terpandang,” tukasnya. (shn/smr)