SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Presiden Republik Indonesia (RI) Prabowo Subianto menyalurkan sebanyak 330.000 Smart TV ke sekolah-sekolah di Indonesia sebagai bagian dari program digitalisasi pendidikan.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan memperluas akses pendidikan modern, terutama bagi sekolah di daerah terpencil atau pinggiran.
Di Banjarmasin penyaluran bantuan Smart TV ini menyasar seluruh satuan pendidikan jenjang Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) secara bertahap.
Hingga kini sudah ada sekitar 30 SD dan 35 SMP yang telah mendapatkan sasaran penerimaan bantuan Smart TV dari pemerintah pusat tersebut. Dan nantinya bakal menyasar semua sekolah di Banjarmasin.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Banjarmasin Ryan Utama menutrukan,
fasilitas Smart TV bersifat interaktif memungkinkan pengawasan langsung terhadap kegiatan belajar mengajar.
Teknologi ini juga membuka peluang bagi siswa maupun GURU untuk mengakses materi pembelajaran, termasuk melalui telepon seluler atau HP.
“Smart TV ini dapat digunakan untuk menyiarkan materi pengajaran dari guru-guru, baik secara jarak jauh dan dapat diakses kembali oleh siswa dari perangkat seluler, serta memberikan kemudahan bagi peserta didik di sekolah-sekolah yang masih minim tenaga pendidik, karena mereka dapat belajar dengan menggunakan layar screen tekonologi ini,” jelas Ryan Utama, di Balai Kota Banjarmasin, Senin (3/11/2025).
Selain itu, bantuan Smart TV ini juga untuk mendukung Asta Cita transformasi digitalisasi sektor pendidikan dengan metode layar interaktif. “Apalagi generasi sekarang lebih tertarik pada sifatnya digital dan layar interaktif,” ujarnya.
Diharapkan para siswa dapat lebih bisa menerima pelajaran dengan mudah. Sebab, Disdik Banjarmasin akan diberikan peringatan dan sanksi jika ada sekolah di Banjarmasin yang dengan sengaja mempergunakan Smart TV ini untuk kegiatan diluar pembelajaran sekolah.
Sementara itu Kepala SD Negeri Basirih 8 Banjarmasin Eni Kusrini menyebut, adanya bantuan Smart TV ini sangat membantu, dan dapat menjadi media pembelajaran yang lebih menarik dan menyenangkan bagi guru maupun peserta didik.
“Peserta didik tidak hanya belajar terkait materi, namun sekaligus mempelajari cara penggunaan Smart TV dan berinteraktif dengan baik,” tandasnya. (shn/smr)









