SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Penanganan permasalahan bakteri E coli di sungai di Banjarmasin masih menjadi perhatian serius Pemko Banjarmasin.
Bahkan, Aliansi Kabupaten/Kota Peduli Sanitasi (AKKOPSI) sudah sepakat menargetkan angka Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) diturunkan.
Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina menyebut, E coli merupakan limbah domestik (rumah tangga) dari air deterjen sisa cucian, air sabun dan air tinja.
“Nah, solusinya adalah menghilangkan jamban-jamban di sepanjang sungai kemudian diganti dengan bio filter atau wc komunal yang tidak langsung berhubungan dengan sungai. Sehingga jangan sampai limbah domestik ini masuk ke badan sungai,” tuturnya.
Ibnu menuturkan, untuk perkembangan wc komunal, ada beberapa yang sudah dilaksanakan terutama di Kampung Hijau dan Biru itu pakai bio filter.
“Kemudian lokasi lain juga sudah kita bangun di daerah Tanjung Pagar bahkan sanitasi komunal ada,” katanya.
Kemudian, jelasnya, pipa yang tersambung di antara rumah-rumah ke satu titik, lalu secara rutin diambil oleh Perusahaan Umum Daerah Pengelolaan Air Limbah Domestik (Perumda PALD).
“Terus diambil biar jangan sampai penuh sehingga kemudian fungsi daripada sanitasi komunal bisa tetap berjalan dengan baik,” jelasnya.
Bagi Ibnu, menghilangkan jamban-jamban ini, merupakan bagian komitmen sebagai anggota AKKOPSI untuk Open Defecation Free (ODF) atau stop buang air besar sembarangan.
“Sekarang sudah 20 Kelurahan yang ODF telah diclearkan tidak ada lagi jamban di sungai. Tinggal sisanya lagi secara bertahap akan kita wujudkan,” tukasnya. (shn/smr)