SEPUTARAN.ID, MARTAPURA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) merspon cepat kepulan asap tebal akibat lahan kering yang terbakar di sekitar SMK Maarif NU Martapura, Kabupaten Banjar, Desa Penggalaman, Martapura Barat.
Kepala BPBD Kalsel Raden Suria Fadliansyah didampingi Kabid Kedaruratan dan Logistik Muhammad Pormadi Dharma dan beberapa staf langsung melakukan patrolli dan peninjauan di lokasi kejadian, Jumat (11/10/2024) pagi.
“Ya benar, pada Kamis kemarin ada karhutla di sekitar sekolah hingga membuat insan sekolah panik. Akibatnya, ada siswa yang sempat pingsan karena ikut mengamankan sekolah, khawatir api merambat ke bangunan sekolah,” ungkap Suria.
Suria mengatakan, berdasarkan data yang pihaknya himpun di lapangan, kejadian berawal ada kebakaran lahan di sekitar lingkungan sekolah.
Upaya mitigasi sudah pihaknya lakukan dengan meminta tim Satgas udara melakukan operasi heli WB.
“Dan Alhamdulillah berhasil dipadamkan dibantu masyarakat, aparat dan Barisan Pemadam Kebakaran (BPK) swasta,” ujarnya.
Kendati demikian lanjut Suria, pihaknya tetap melakukan antisipasi siaga dan langkah solusi lanjutan di kawasan itu dengan melakukan pembasahan lahan agar lahan di sana tidak mudah terbakar.
“Kami sangat berterima kasih kepada masyarakat dan segenap komponen.yang cepat melakukan antisipasi pemadaman,” ucapnya.
Terkait peristiwa ini, pejabat ramah dan juga rajin turun lapangan ini mengimbau penghuni sekolah apalagi siswa jika terjadi Karhutla (Kebakaran Hutan dan Lahan) di lingkungan sekolah jangan panik, dan lebih baik mengutamakan keselamatan diri.
“Cara aman bisa menghubungi BPBD Kabupaten/Kota atau pihak kelurahan atau desa setempat atau BPK swasta,” tuturnya.
Seperti diketahui, berdasarkan pemberitaan media, Kebakaran lahan melanda di kawasan sekitar SMK Maarif NU Martapura, Desa Penggalaman, Martapura Barat. Peristiwa ini dilaporkan sudah berlangsung sejak Rabu (9/10/2024). Kemudian berlanjut pada Kamis (10/10/2024).
Kepala SMK Maarif NU Martapura, Nur Aliyah mengatakan, kebakaran mulai terlihat mendekati area sekolah sekitar pukul 11.00 WITA. Kondisi ini membuat seluruh warga sekolah, baik murid maupun staf guru panik.
“Titik api awalnya jauh dari gedung, namun karena angin kencang, api cepat merambat dan mendekati sekolah. Bahkan, abu yang beterbangan memperbanyak titik api. Beberapa nyaris mengenai ruang praktik teknik sepeda motor,” jelas Nur Aliyah.
Situasi semakin cemas ketika asap tebal masuk ke ruang-ruang kelas, sehingga kegiatan belajar-mengajar harus dihentikan seketika. “Murid laki-laki kami minta untuk membantu memadamkan api. Sementara yang lain dipulangkan lebih awal,” sebutnya.
Namun, insiden ini tidak hanya menyebabkan gangguan belajar. Tiga murid ada yang mengalami sesak napas, bahkan pingsan akibat paparan asap tebal. “Mereka segera dilarikan ke IGD Puskesmas Sungai Tabuk untuk mendapatkan perawatan,” katanya.
Api baru benar-benar bisa dijinakkan pada sore hari, ketika bantuan penyiraman dari helikopter water bombing sekitar pukul 16.30 WITA, di samping aksi gotong royong. (rilis/smr)