SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Beberapa waktu lalu Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) berencana akan memasang metal detector di setiap pintu masuk di sekolah.
Hal itu sebagai antisipasi pelajar membawa senjata tajam (Sajam) ke sekolah, akibat adanya kasus penusukan pelajar yang terjadi beberapa waktu lalu.
Menanggapi itu, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Banjarmasin Nuryadi mengatakan, pihaknya masih belum ada rencana seperti itu di sekolah di bawah naungan dinasnya.
“Cukup pengawasan di sekolah diperketat, melalui razia-razia yang terus dilaksanakan. Di samping itu, memaksimalkan keberadaan CCTV di lingkungan sekolah,” katanya.
Ia menyatakan, untuk saat ini pemasangan alat pendeteksi logam di sekolah tersebut belum diperlukan.
“Jadi, kalau pakai metal detector itu tidak perlu atau terlalu berlebihan,” ujarnya, di Balai Kota Banjarmasin, Senin(14/8/2023).
Selain itu, kata dia, selama ini sudah ada upaya dilakukan semacam sosialisasi terkait perlindungan pada siswa.
Sosialisasi itu mengenai perundungan, narkotika dan intoleransi yang sudah disosialisasikan selama ini di lingkungan sekolah.
“Tinggal menyikapi dengan intensif koordinasi dan komunikasi, di mana peran orang tua ikut serta mendampingi anak. Tidak hanya dititikberatkan kepada sekolah saja,” katanya.
Bahkan, Nuryadi mengatakan, dari rapat-rapat bersama orang tua, juga disampaikan pentingnya orang tua menjalin komunikasi dengan baik pada anaknya.
“Tentunya dengan menjalin komunikasi yang baik kepada anak, bisa mengantisipasi hal-hal tidak di inginkan terjadi,” tukasnya.(shn/smr)