SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Proyek museum di Muara Kelayan mulai dikerjakan. Dan diharapkan selesai sesuai batas waktu kontrak.
Kepala Dinas Kebudayaan, Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Banjarmasin Iwan Fitriady menyatakan, pembangunan bisa dilakukan, setelah lokasinya juga sudah bersih atau clear and clean.
Dikatakannya, target waktu pengerjaan dilakukan hingga November atau Desember 2022. Untuk anggaran yang dikucurkan dalam pembangunan museum itu sekitar Rp 3 miliar, sementara Detail engineering design (DID) sudah ada sejak 2019 lalu.
“Museumnya diberi nama Museum Sungai Banjarmasin. Lokasi persis museum berada di kawasan Muara Kelayan, Kecamatan Banjarmasin Selatan. persisnya, di samping Siring Sungai Muara Kelayan. Tak jauh dari Ruang Terbuka Hijau (RTH) Muara Kelayan,” ujarnya.
Menurut dia, museum itu akan menampilkan banyak benda-benda bersejarah. Sebagian diantaranya barang pusaka milik pemilik asal lahan bangunan alias ahli waris.
Sebelumnya di lokasi tersebut terdapat sebuah Rumah Kuno khas Banjar milik warga atas nama Syarifuddin, lahan bangunan itulah yang dibeli oleh Pemko pada 2018 hingga 2019 lalu.
Yang mana pemilik bangunan itu juga banyak menyimpan benda bersejarah, ada keris dan lain sebagainya yang jumlahnya ratusan. “Benda-benda itu nantinya yang akan menjadi bagian koleksi museum,” jelasnya.
Iwan Fitriady mengatakan, pihaknya akan menggelar rapat bersama SKPD terkait, mengenai benda-benda atau barang apa saja yang akan dimasukan ke dalam museum.
“Adapun bentuk bangunannya, mengadopsi bangunan awal yang berdiri di atas tanah yang dibeli oleh Pemko untuk pembangunan museum itu, yakni sebuah rumah Banjar,” ungkapnya.
Mengenai pengelolaan museum ahli waris meminta untuk dilibatkan. Khususnya, dalam hal pemeliharaan benda-benda bersejarah yang bakal diserahkan pihak ahli waris ke museum.
“Insyaallah, beliau (ahli waris) sendiri yang akan menjadi juru pelihara museum beserta benda-benda di dalamnya. Kesepakatan secara tertulis memang belum. Tapi, pihak ahli waris, mempersilakan Pemko untuk memelihara benda-benda bersejarah itu,” katanya.
Iwan mengatakan, selama pembangunan berjalan ini ada sedikit kesulitan, terkait akses untuk membawa material bangunan.
“Dikarenakan harus melintasi kawasan permukiman warga di Jalan Teluk Kelayan. Tapi Insya Allah akhir tahun ini selesai, doakan saja,” tukasnya. (shn/smr)