SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Sejak direncanakan pada 2018 silam, proyek pembangunan jembatan Sungai Jingah – Sungai Bilu, Kampung Melayu akhirnya terealisasi atau dikerjakan pada 2023 nanti.
Mengawali pembangunan jembatan penghubung kawasan Kampung Melayu – Sungai Jingah tersebut, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Banjarmasin kembali melakukan review Feasibility Study (FS) atau studi kelayakan, termusuk membuat detail engineering design (DED).
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Banjarmasin Suri Sudarmadiyah mengatakan, pembangunan jembatan itu direncanakan pada 2018 silam. Namun, terkendala karena beberapa hal terpaksa pembangunan ditunda dan akan dikerjakan di tahun depan.
“Pembangunan jembatan itu dijadwalkan kembali dan mulai dikerjakan di 2023. Makanya kita kita coba review kembali, baik FS dan DEDnya, termasuk titik dan lokasi nantinya pembangunan,” ujarnya.
Menurut dia, pihaknya tidak hanya fokus pada pemilihan titik dan lokasi yang strategis untuk pembangunan fisik jembatan. Tetapi, pihaknya juga tengah mempertimbangkan konstruksi yang fleksibel untuk jembatan yang akan dibangun itu.
“Apalagi, di kawasan Sungai Jingah khususnya ada wisata religi dan banyak rumah bahari suku Banjar, sehingga penentuan lokasi untuk pembangunan harus fleksibel dan strategis,” ujarnya.
Opsinya berdasarkan titik awal di 2018 itu antara dua, yakni Sungai Bilu atau kawasan Kampung Melayu, mengambil lokasi intake PTAM Bandarmasih atau Rumah Makan Lontong Orari. “Jadi ada dua,” imbuhnya.
Sedangkan seberangnya atau kawasan Sungai Jingah, titiknya di sekitar pertigaan Sultan Adam dan di ujung sekitar Makam Syekh Surgi Mufhti. “Tapi untuk titik-titik lokasi jembatan ini masih dikaji lagi yang mana paling fleksibel,” jelasnya.
Suri mengatakan, review FS dan DED jembatan Sungai Jingah – Kampung Melayu menggunakan Perubahan APBD Banjarmasin 2022.
“Harapannya di akhir Desember sudah keluar nanti dan sudah bisa diekspos,” jelasnya.
Disamping itu, proyek pembangunan tersebut dimulai dengan pembebasan lahan dan mulai dilaksanakan di 2023 mendatang, berdasarkan data dari hasil review studi kelayakan dan DED yang telah dilakukan sebelumnya.
Adapun konsep awal jembatan yang hendak dibangun adalah jembatan gantung. “Namun terkait konsep itu masih didiskusikan pihaknya bersama pimpinan dan DPRD Kota Banjarmasin. Apakah nanti dibangun untuk roda dua saja atau dengan roda empat juga,” tukasnya. (shn/smr)