SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Selama tiga tahun terakhir, intensitas musibah kebakaran yang terjadi di Banjarmasin meningkat.
“Bila dibanding 2021 ada 97 kasus, 2022 ada 106 kasus dan 2023 sampai November ini ada 160 kasus belum termasuk kejadian hari ini 4 kasus,” kata Plt Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Banjarmasin Husni Thamrin, saat ditemui awak media di ruang kerjanya, Senin (13/11/2023).
Ia menyebutkan, untum peningkatannya sudah lebih dari 50 persen dibanding tahun lalu.
Untuk kawasan terjadi kebakaran terbanyak di tahun ini ada di Banjarmasin Tengah 38 kasus.
“Kalau Banjarmasin Selatan 33 kasus, Banjarmasin Utara 31 kasus, Banjarmasin Barat 30 kasus dan Banjarmasin Timur 28 kasus. Ditambah lagi hari ini ada 4 kasus kebakaran. Jadi rata-rata terjadi kebakaran di 5 Kecamatan sekitar 30 kasus,” katanya.
Meski kemarau tahun ini lebih panas dari tahun-tahun sebelumnya, tapi untuk penyebab kebakaran disinyalir banyak disebabkan korsleting listrik.
“Untuk memastikan itu pihak kita telah berkomunikasi dengan PLN, kalau bisa jangan hanya fokus kepada penanganan saja tapi lebih ke pencegahan dan kesiapsiagaan ke depannya,” tuturnya.
Apalagi, yang rentan terjadi korsleting menurut pihak PLN adalah daya listriknya 900 watt ke bawah.
Kemudian standar kabel, pengecekan instlasi listrik kurang dan peningkatan daya yang tidak sesuai, lalu terjadi jeglek listrik.
“Nah itu bahayanya beban menjadi berlebih dan panas. Makanya itu perlu diketahui oleh masyarakat,” ujarnya.
Pihaknya berencana meningkatkan sosialisasi di titik rawan dari tahun ini yang hanya 12 kelurahan, maka pada tahun depan dtingkatkan menjadi 25 kelurahan.
Selain itu, pihaknya akan membuat stiker sudah pengecekan. Dan tahap pertama sekitar 10 ribu yang dicetak bekerjasama dengn PLN.
“Jadi ketika melakukan pengecekan listrik setiap bulan pihak PLN bakal menempelkan stiker. Diharapkan dengan adanya stiker pemberitahuan itu bisa diketahui masyarakat oleh terbaca terus ketika ke luar atau masuk rumah. Sehingga dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat agar kelalaian bisa dicegah,” jelasnya.
Husni Thamrin juga memastikan, penanganan terus ditingkatkan pihaknya dengan melakukan pelatihan baik dari para Damkar Pemko dan Swasta.
“Mudah-mudahan ke depan musibah kebakaran bisa jauh berkurang atau turun,” ucapnya.
Bagi dia, bila ada pengurangan berarti berhasil mengededukasi kepada masyarakat.
“Tapi kalau ada peningkatan berarti ada yang salah jadi kita perbaiki lah pelan-pelan,” imbuhnya. (shn/smr)