SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Sampai Oktober 2024, Bank Kalsel mencatat pertumbuhan kinerja yang impresif, selaras dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang solid, meskipun di tengah tekanan ekonomi global, seperti kenaikan suku bunga beberapa negara maju dan inflasi tinggi serta pengaruh beberapa faktor eksternal lain seperti terjadinya konflik geopolitik di beberapa wilayah dunia.
Bank Kalsel tetap mampu mencatat performa yang positif, terlihat dari posisi Oktober 2024, aset bank menembus Rp30,11 triliun atau tumbuh 7,62 persen secara tahunan(YoY-Yearon Year).
Dari sisi liabiltas, Dana Pihak Ketiga (DPK) bank mengalami peningkatan sebesar 5,69 persen (YoY), mencapai nominal Rp23,71 triliun.
Direktur Utama Bank Kalsel Fachrudin menjelaskan, sementara untuk penyaluran Kredit dan Pembiayaan tumbuh di 3,08 persen (YoY) dengan nominal mencapai Rp14,92 triliun.
Pencapaian atas kinerja bisnis dan operasional tersebut mendorong perolehanLabakonsolidasi ank sebesar Rp318 miliar di Oktober 2024, mengalami pertumbuhan 11,27 persen secara tahunan.
“Sementara itu Modal Inti Bank Kalsel terealisasi secara organik sebesar Rp3,07triliun pada Oktober 2024 dan diproyeksikan akan terealisasi sebesar Rp3,11 triliun pada Desember 2024, Yang mana hal ini berarti Bank Kalsel telah memenuhi modal inti minimum sebesar Rp3 triliun bahkan melampai target, sebagaimana disyaratkan oleh POJK 12/POJK.03/2020 tentang Konsolidasi Bank Umum,” ujar Fachrudin didampingi Komisaris Independen Bank Kalsel Ir Rizal Akbar Sarupi beserta jajaran direksi Bank Kalsel lainnya saat press conference Bank Kalsel akhir tahun 2024 di kantor Bank Kalsel di Banjarmasin, Selasa (12/11/2024) siang.
Dalam rangka mendukung program emerintah dalam hal swasembada pangan, BankKalsel telah mengarahkan Kredit/Pembiayaan Usaha Rakyat ke sektor perkebunan dan pertanian, menyediakan produk Kredit Resi Gudang (Batola dan Tapin), YESS (Petani Millenial) dan produk Kredit Alsintan (Alat & Mesin Pertanian).
Selain itu, OJK, Dinas Pertanian Kalsel menggandeng Bank Kalsel berkolaborasi melalui Corporate Social Responsibility melaksanakan Program Padi Apung di Desa Siang Gantung, Hulu Sungai Selatan.
Disisi lain, Bank Kalsel yang telah menginjak usia ke-60 ini, terus mendapat apresiasi dan penghargaan atas berbagai prestasi cemerlang di 2024.
Berbagai bentuk penghargaan ini sebagai bukti bahwa Bank Kalsel telah dikelola dengan baik dan profesional.
Beberapa penghargaan yang diraih Bank Kalsel di tahun 2024 di antaranya: Top Pembina BUMD,BPD-Top CEO, BPD Bintang 5, 5th TOP DIGITAL CORPORATE BRAND AWAR D 2024, THE 2nd BEST MOBILE BANKING BANK UMUM KONVENSIONAL 2024 – KBMI 1 (MODAL INTI S.D. RP6 TRILIUN) – ASET RP10 TRILUN S.D < Rp 25 Triliun, dan Inonesia Best Living Legend Company In Managing Innovation 2024.
Ia juga menjelaskan, melanjutkan apa yang telah dilakukan di tahun-tahun sebelumnya, Bank Kalsel konsisten melakukan ekspansi bisnis, inovasi dan pengembangan serta transformasi digital dalampeningkatan produk dan layanan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan stakeholderdi berbagi sektor bidang usaha.
Tidak hanya itu, Bank Kalsel juga optimis mampu berekspansi di bidang layanan jasa keuangan yang lebih baik, serta berperan mendukung upaya pemulihan ekonomi di masa-masa mendatang.
Rencana ekspansi dan pengembangan yang akandilakukanBank Kalsel di penghujung 2024 dan 2025 antara lain: Kartu Kredit Pemerintah Daerah (KKPD) – Kartu kredit yang diterbikan oleh bank untuk digunakan oleh pemerintah daerah dalam melakukan transaksi atau pembelian barang dan jasa sesuai dengan kebutuhan operasional pemerintah daerah.
KKPD bertujuan untuk mendukung transparansi, akuntabilitas, dan efisiensi dalam pengelolaan keuangan daerah.
Laku Pandai (Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam Rangka Keuangan Inklusif) – program OJK bertujuan memberikan akses layanan keuangan bagi masyarakat yang tinggal di daerah terpencil, di mana tidak ada kantor cabang bank, dengan menjadikan masyarakat sebagai agen perpanjangan tangan dari bank.
Siskeudes (Sistem Keuangan Desa) – Aplikasi yang dikembangkan oleh BPKP untuk membantu pemerintah desa mengelola keuangan secara transparan, akuntabel, dan efektif, melalui pengelolaan perencanaan anggaran,pelaksanaan, hingga pelaporan dan pertanggungjawaban.
Pihak perbankan sebagai mitra utama berperan sebagai pihak penerima simpanan dana desa yang dikelola aplikasi ini.
Layanan Devisa – menyediakan transaksi dan jasa yang berhubungan dengan mata uang asing,meliputi jual beli valuta asing, pengiriman uang antar negara [remittance], pembukaan rekening dalam mata uang asing, serta pembiayaan dalam mat uang asing. Penggantian 109 mesin ATM (Automatic Teller Machine) Bank Kalsel dengan mesin CRM (Cash Recycle Machine), dimana hal tersebut akan mempermudah nasabah untuk melakukantarikdan setor tunai tanpa harus mengantri di counter teller.
Pembukaan jaringan kantor syariah di Kabupaten Kotabaru, Tapin, Tabalong danBaritoKualayang diharapkan Bank Kalsel Syariah semain inklusif dan menjangkau lebih luas masyarakat Kalimantan Selatan. (adv/smr)