SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Yayasan Tambah Tumbuh Inisiatif menggelar Focus Group Discussion (FGD) Wiramuda Discussion dengan tema Tumbuh Kembang Ekosistem Wiramuda Banjarmasin Lewat Kolaborasi.
Gelaran diskusi Wiramuda dan Sekolah Pendamping Wirausaha Muda ini, berlangsung dari 27-29 Desember 2023, di Hotel Zuri Express Banjarmasin, Rabu (27/12/2023).
Kegiatan ini juga dalam rangka mengembangkan Wirausaha Muda di Banjarmasin.
Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina mengapresiasi gelaran ini, karena mengusung tema kolaborasi yang sejalan dengan semangat kota-kota di Indonesia, yakni untuk bersinergi.
“Pemerintah kota ini hadir memang untuk memfasilitasi, membuat aturan dan regulasi, jadi kolaborasi pentahelix itu kita wujudkan dalam banyak kegiatan,” ujarnya.
Bagi Ibnu, hal ini menunjukkan lima unsur pantehelix, yakni Academician (Akademisi), Business (Bisnis), Community (Komunitas), Government (Pemerintah) dan Media (Publikasi Media) atau disingkat ABCGM juga sudah jalan di Banjarmasin
“Optimis bisa lebih baik lagi di 2024 dengan program yang kreatif, keren, berdampak dan beruang,” ujarnya.
Apalagi, pada program prioritas pihaknya di Banjarmasin ini telah terbentuk 3000 lebih wirausaha baru yang dapat dikembangkan.
“Makanya kegiatan yang didukung oleh Kemenpora ini, bukan lagi pada tahap menumbuhkan tapi tahap pengembangan wirausaha muda,” jelasnya.
Mengingat, bahan baku sudah ada pada wirausaha baru, tinggal dikembangkan lagi. “Dan ini bisa kolaborasi dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait. Seperti Diskopumker, Disperdagin, Disbudporapar, Dinsos, DPPKBPM, DKP3,” sebutnya.
Ia mengatakan, dari 3.000 lebih wirausaha baru yang ada di Banjarbaru, didominasi bidang Fashion, Kriya dan Kuliner.
Sementara itu, Presiden Direktur of Tumbuh.go Abdul Khair mengatakan, Banjarmasin terpilih menjadi salah satu dari lima kota di Indonesia yang mendapat hibah untuk pengembangan wirausaha muda dari Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI).
“Mendapat hibah untuk pengembangan wirausaha muda dari Kemenpora RI sekitar Rp 75 juta,” tuturnya.
Soalnya, kata dia, hanya ada lima kota yang dinilai siap, salah satunya Banjarmasin hingga akhirnya diminta untuk menyelesaikan proposal yakni pembentukan Surat Keputusan (SK) tim kolaborasi untuk mendukung wirausaha muda. Dan kedua membuat sekolah pendamping UMKM.
“Untuk itu, kita melibatkan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait hingga dapat memaksimalkan pendampingan. Sebab, dari 7 SKPD yang ada di SK Perwali, bisa jadi ada keahlian yang belum dimiliki tentang pendampingan,” ujarnya.
Dengan ada sertifikat dari Kemenpora sebagai pendamping, harapnya setelah itu secara kerelawanan 1 orang bisa mendampingi 3 UMKM, hingga dampaknya bisa terasa.
“Seperti sekolah pendamping UMKM selama 3 hari kegiatan ini. Untuk tindak lanjutnya Insya Allah di tahun depan,” sebutnya. (shn/smr)