SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Peringatan Hari Anti Narkotika International (HANI) 2023, dengan tema Akselerasi “War on Drugs” Menuju Indonesia Bersinar, digelar di Hotel Summers Banjarmasin, Senin (26/06/2023).
Dalam peringatan tersebut, ditekankan aparatur sipil negara (ASN), terutama yang ada di lingkup Pemko Banjarmasin tidak terlihat Narkoba.
Mengantisipasi itu, dalam lingkup Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin pjuga rutin dilakukan tes urine.
“Supaya jangan sampai ASN kita terkena narkoba. Kalau ASN kedapatan mengkonsumsi atau menggunakan narkoba, pasti akan disanksi tegas berupa pemberhentian atau pemecatan berdasar Peraturan Pemerintah (PP) nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil,” tegas Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina.
Menurutnya, mencegah Narkoba tidak bisa sendiri, sehingga baik Badan Narkotika Nasional (BNN), kepolisian dan semua pihak harus terlibat.
“Soalnya narkotika musuh bersama, sehingga tidak bisa hanya satu aspek saja. Jadi meski tugas sangat berat, tetapi dengan kebersamaan kita pasti bisa,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala BNN Banjarmasin AKBP Sisman Adi Pranoto mengatakan, untuk narkotika pihaknya mengedepankan pencegahan, yakni rehabilitasi.
“Kalau pemberantasan bukan termasuk hal yang terbaik tetapi harus rehabilitasi, karena banyak korban-korban narkoba. Jadi kalaupun pengedarnya diberantas, pengguna dan korbannya masih banyak,” jelasnya.
Sebab, untuk yang sudah direhabilitasi korban penyalahgunaan narkoba sudah banyak. Terutama rawat jalan dan rawat inap yang dikirim ke BNN Lido.
Secara nasional, Provinsi Kalsel termasuk tertinggi peredaran Narkoba dan masuk dalam 10 besar.
Sedangkan untuk pemakaian narkotika di Banjarmasin menduduki peringkat pertama dari seluruh Kabupaten/Kota di Kalsel.
Kemudian jenis narkoba yang paling banyak ditemukan adalah obat zenith carnophen yang sudah golongan I narkotika.
“Padahal, pengguna zenith carnophen ini kebanyakan hanya untuk pekerjaan kasar, sehingga seperti doping tapi bukan itu sebenarnya peruntukannya,” tukasnya. (shn/smr)