SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – PT Air Minum Bandarmasih (Perseroda) Ekspose Laporan Keuangan dan Audited Kinerja Tahun 2021, di Aula PTAM Bandarmasih, Rabu (2/11/2022) siang.
Dari hasil audit itu, untuk laba atau kerugian di 2021 mencapai Rp 3,5 miliar. Namun dirasa mengalami penurunan signifikan dibandingkan 2020 yang sebesar Rp 11 miliar.
“Hasil audit ini perlu disampaikan ke publik melalui media,” kata Direktur Utama (Dirut) PTAM Bandarmasih Yudha Achmady.
Pihaknya menyadari hal itu, karena pada 2021 ada beberapa kebijakan yang direvisi membuat laba atau rugi mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya.
“Hasil evaluasi dulunya ada menetapkan beban tetap untuk pemakaian minimum namun saat ini tidak diberlakukan lagi, darisana tidak mendapatkan pendapatan lagi,” jelasnya.
Di sisi lain, sambungannya, biaya operasional mengalami kenaikan dikarenakan inflasi dan lain sebagainya.
“Begitupula pada saat pandemi pemakaian banyak, cuma yang menggunakan masyarakat ke bawah bukan komersil dan ini salah satunya juga,” ujarnya.
Tapi berdasarkan hasil audit Kantor Akuntan Publik Jojo Sunarjo, secara keseluruhan PTAM Bandarmasih masih dalam opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) 2021.
Yudha juga menyebut, kinerja PTAM Bandarmasih berdasarkan Kemendagri No 47 Tahun 1999 masih masuk kategori baik. Sedangkan Kementerian PUPR ada dalam kategori sehat dan kecenderungan nilainya semakin naik.
“Kenaikannya mulai 3,62 untuk 2020 menjadi 3,80 untuk 2021 dari Kementrian PUPR sedangkan Kemendagri No 47 Tahun 1999 mulai 66,53 untuk 2020 menjadi 69,09,” jelasnya.
Ia mengharapkan, prestasi PTAM Bandarmasih bisa naik terus, dan idealnya supaya bisa dipertahankan di 2022.
Dia juga meyakini, laba PTAM Bandarmasih juga akan menurun di 2022. Sebab, pihaknya sudah memberlakukan kenaiknya tarif.
“Semoga ini bisa mampu membantu menambah pendapatan. Tinggal bagaimana mengelolanya untuk berinvestasi guna meningkatkan pelayanan kepada masyarakat,” tuturnya.
Rencananya, kata dia, dalam waktu dekat ini akan dilakukan pemasangan pipa untuk menuju kawasan Sungai Andai.
“Soalnya kawasan itu selama ini mengalami gangguan pendistribusian air. Mudah-mudahan dalam tahun ini bisa diselesaikan,” tukasnya. (shn/smr)