SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bersikap lemah gemulai terutama pada laki-laki dianggap telah melanggar kode etik. Pasalnya, sikap lemah gemulai ini sudah mengarah Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) dan hal ini dianggap telah melanggar hukum norma dan agama di Indonesia.
Selain dianggap melanggar kode etik ASN etika kehormatan, seiring dengan itu, Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin melarang keras seluruh ASN di Lingkungannya menunjukkan sikap lemah gemulai, apalagi berpenampilan hampir menyerupai perempuan.
“Hal ini sudah termasuk pelanggaran etika dan merusak kehormatan ASN,” tegas Kepala Badan Kepegawaian Daerah Pendidikan dan Pelatihan (BKD Diklat) Kota Banjarmasin Totok Agus Daryanto, di Balai Kota Banjarmasin, Rabu (12/11/2025).
Ia membenarkan, ada saja pegawai laki-laki di lingkup Pemko Banjarmasin yang bersikap gemulai ini. Dan telah memperingatkan dan memberikan teguran. “Sosok seperti ini biasanya malah diberi panggung, seharusnya tidak. Orang itu, merupakan tenaga pendidik di salah satu sekolah di Banjarmasin. Apalagi seorang pendidik. Sangat dikhawatirkan perilaku ini bisa ditiru atau dicontoh peserta didik. Walau berbalut lelucon untuk lucu-lucuan tetap sangat bahaya sebenarnya bagi murid,” ungkapnya.
Namun begitu, Totok belum bisa memastikan apakah yang bersangkutan itu sudah berstatus ASN, Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) atau masih honorer. “Dapat laporan tapi belum tahu apa sudah ASN atau non ASN. Karena menjadi Guru ini bisa dengan status honorer,” ujarnya.
Ia menyatakan, belum ada laporan keberatan, tapi tetap akan diberikan peringatan. Seiring dengan ini, Totok juga meminta siapapun untuk melaporkan. Apabila ada ASN mengarah sikap LGBT ini, agar bisa ditindaklanjuti pihaknya karena sudah masuk dalam pelanggaran disiplin.
“Sebab Pemko Banjarmasin sendiri sangat menolak tegas adanya unsur LGBT di lingkungan Pemerintah. Jadi silakan laporkan, apalagi itu ASN tentu akan ditindak dan diberi teguran tegas,” tukasnya. (shn/smr)









