SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin terus mengingatkan masyarakat untuk tidak membuang limbah dan jeroan hewan kurban sembarangan. Karena bisa menimbulkan penyakit berbahaya terhadap manusia.
Diungkapkan, Kepala UPTD Rumah Potong Hewan (RPH) Basirih drh Annang Dwijatmiko, jika limbah hewan tidak dikelola dengan baik dan benar. Maka bisa menimbulkan zoonosis, yakni penyakit yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia.
“Zoonosis sendiri merupakan patogen yang ditularkan bisa berupa bakteri, virus, parasit dan jamur,” tutur dr Annang, Kamis (5/6/2025).
Beberapa penyakit zoonosis yang sudah dikenali saat ini, di antaranya penyakit flu, nipah, virus Hendra, rabies, malaria, leptospirosis, Covid-19 hingga yang teranyar cacar monyet.
“Ada beberapa penyakit zoonosis yang berasal dari hewan menular ke manusia. Tidak hanya dari hewannya tapi dari kotorannya juga bisa menyebabkan itu,” bebernya.
Jadi, tegasnya, pihaknya tetap memantau pengolahan limbah hewan ternak tersebut.
Menurutnya, dibandingkan dibuang sembarang, kotoran sapi bisa olah menjadi pupuk kompos, setelah dilakukan permentasi sebelumnya. Tentunya juga bisa menyuburkan tanaman bagi petani.
“Sementara untuk limbah darah hewan kurban, bisa diolah tepung darah. Namun keterbatasan peralatan di RPH Basirih hingga hal itu tidak bisa dilakukan,” jelasnya.
Namun, ada cara lain untuk mengelola limbah darah hewan kurban, agar tidak mencemari lingkungan dan menimbulkan bahaya.
“Kita hanya bisa memberikan perlakuan biar darah itu tidak mencemari lingkungan dengan diberi disenfektan sama kapur untuk mencegah infeksi atau penyakit dari darah tersebut,” tukasnya. (shn/smr)