SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Pelatihan Pengelolaan Limbah Usaha Subsektor Ekonomi Kreatif (Ekraf) digelar Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar).
Kegiatan berlangsung selama dua hari, 23-24 April 2025, di Hotel Roditha Banjarmasin.
Wakil Walikota Banjarmasin Hj Ananda mengatakan, kegiatan pengelolaan limbah usaha subsektor ekraf digelar, karena Banjarmasin mempunyai ekonomi kreatif yang besar atau ada sekitar 17 subsektor.
“Saya berharap dimasa darurat sampah ini bisa ikut turut membantu. Seperti kita tahu subsektor Ekraf punya limbah, setahu saya mereka belum memiliki SOP terhadap limbah usaha,” ucap Ananda, Rabu (23/4/2025).
Sehingga, kegiatan ini adalah bagian dari ikhtiar agar Banjarmasin keluar dari darurat sampah, secepat-cepatnya.
Selain itu, berbagai upaya telah dilakukan dan berjuang untuk memperbaiki Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPAS) Basirih.
Ia mengharapkan, melalui pelatihan ini bisa menggugah kesadaran pelaku Ekrap harus bertindak mendukung pengolahan sampah.
“Bila masih salah ketika sudah diberi aturan, baru diberikan sanksi. Soalnya bila salah penanganan akan merugikan lingkungan,” tegasnya.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Kebudayaan Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Kadisbudporapar) Banjarmasin Fitriah sepakat perlu memperbaiki dan edukasi Sumber Daya Manusia (SDM).
“Jadi supaya sadar dalam pengelolaan sampah mereka sendiri. Karena sampah tanggung jawab mereka yang dihasilkan baik itu Pengrajin, Restoran, Hotel, Cafe dan lainnya,” ucapnya.
Bagi dia, dengan adanya pelatihan ini berharap bisa memberikan edukasi dan kesadaran terhadap pelaku usaha bahwa sampah itu harus dikelola dan bertanggung jawab ketika membuang.
Selama ini, sebagian memang sudah ada yang melakukan pengelolaan baik dan benar bahkan telah bekerjasama dengan pihak ketiga.
Akan tetapi masih banyak juga ditemui di lapangan hanya menyerahkan ke paman gerobak sehingga membuang lagi ke TPS.
“Itu sembarangan dan menghamburkannya,
sehingga menjadi tumpukan-tumpukan sampah yang bertanggung jawab memilah. Soalnya ketika sudah diambil yang diperlukan pasti berhamburran,” tukasnya. (shn/smr)