SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Penerapan sistem parkir palang pintu atau Gate and System Parking di lima titik oleh Badan Pengelolaan Keuangan, Pendapatan dan Aset Daerah (BPKPAD) Banjarmasin nampak tak berjalan maksimal.
Terbukti lima titik yang diberlakukan menjadi proyek percontohan pada Mei 2023 lalu, sebagai salah satu upaya mengoptimalkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) tak difungsikan lagi.
Diantaranya di Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) Hasan Aman, Cunghaicunghuy, Kuliner Baiman, Toko Alan Baby And Kids dan Kota Cinema Mall (KCM).
Kepala Badan Pengelolaan Keuangan, Pendapatan dan Aset Daerah (BPKPAD) Kota Banjarmasin H Edy Wibowo mengiyakan, ada memasang lima titik Gate and System Parking dengan kerjasama pihak ketiga, tapi sumber dana dari APBD.
“Setelah dianalisa selama 1 tahun antara APBD dikeluarkan dengan penerimaan di lima titik masih jauh dari harapan. Karena biaya dikeluarkan cukup besar untuk satu titiknya sekitar Rp 2 miliar, tapi yang didapat masih dibawah itu,” ungkapnya.
Ia menilai, bila ini diteruskan, kalau secara materi, bakal banyak keluar APBD dan bukannya efektif tapi tidak efisien.
“Jika selisihnya sedikit saja kurang lebih, bila jauh itu cukup berat. Lalu, kita rubah dengan menggunakan pola baru merangkul pihak ketiga yang bisa mengelola,” jelasnya.
Ada dua pihak ketiga yang siap mengelola itu, tapi tanpa APBD. Dan saat ini masih dikomunikasikan dengan pihak ketiga dan pemilik lahan.
“Karena lahan bukan punya kita tapi milik orang lain. Kalau bisa jalan kewajiban kan membayar 10 persen. Mungkin tidak hanya lima titik dan bahkan lebih nanti nya bila bisa jalan. Insya Allah di akhir 2024 sudah bisa dilakukan,” terangnya.
Edy menginginkan, pihak ketiga yang berkerja sama tidak menggunakan APBD.
“Sementara ini, kita melakukan pengawasan dengan sistem asesmen dan uji petik dari hasil itu yang bakal dinegokan angkanya berapa harus dibayar,” tukasnya. (shn/smr)