SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – 11 Ribu Bayi dibawah lima tahun (Balita) telah diukur dan ditimbang per 10 Juni 2024 ini. Itu dilakukan untuk mengetahui termasuk kondisi stunting atau tidak.
Banjarmasin sendiri mempunyai sasaran 46 ribu Balita yang ditimbang dan diukur. Dan selain Balita, sasaran pencegahan stunting adalah Ibu Hamil dan Calon Pengantin (Catin).
“Mudah-mudahan di akhir Juni dapat mencapai sasaran itu. Jadi sekitar 25 persen yang telah bisa dilakukan, sambil berjalan terus ini bisa mencapai target 100 persen,” ujar Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Banjarmasin dr Tabiun Huda, usai pencanangan intervensi serentak pencegahan stunting di Posyandu Cempaka 1, Jalan Beltiung Darat Simpang Rahmat, Senin (10/6/2024).
Dia berharap, dengan intervensi serentak ini tidak ada penambahan melainkan malah mengurangi jumlah anak stunting di Banjarmasin.
“Sembuh stunting bisa diterapi dan Pemberian Makanan Tambahan (PMT),” ucapnya.
Sementara itu, Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina mengatakan, intervensi yang dilakukan bertujuan untuk memastikan upaya penanggulangan stunting telah berjalan dengan baik.
“Terutama pada Balita melalui pengukuran berat dan tinggi badan Balita di Posyandu di Banjarmasin,” ujarnya.
Intervensi lainnya, yakni untuk Catin dan dipastikan tiga bulan sebelum menikah datang ke Posyandu untuk mendapat pelayanan termasuk pemeriksaan di Puskesmas.
Baginya, pemeriksaan terhadap Catin merupakan antisipasi awal dalam pencegahan stunting kepada anak yang akan dilahirkan.
“Jadi saat sudah menikah, siap untuk hamil, maka ibu dan ayah sudah dalam keadaan sehat. Anak yang lahir nantinya pun akan sehat,” jelasnya.
Adapun dalam gerakan ini, merupakan kolaborasi dari berbagai pihak dalam menstimulus pencegahan stunting.
Salah satunya memberikan bantuan CSR berupa makanan dan minuman bergizi bagi anak serta memberikan ember dirancang khusus untuk budidaya ikan dan sayur.
“Terima kasih semua pihak yang ikut berpartisipasi dalam menangani stunting,” tukasnya. (shn/smr)