SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Maraknya anak-anak yang bermain layang-layang di atas Jembatan Patih Masih, Jalan Kuin, Kecamatan Banjarmasin Utara membuat warga resah.
Walikota Banjarmasin H M Yamin HR akan menindak tegas pemain layang-layang yang tak patuhi teguran.
“Kita akan tertibkan, kalau sanksi mungkin akan ada pembinaan pada anak-anak. Kalau masih ada melanggar layang-layangnya akan disita dan anaknya ditegur,” tegas Yamin, usai memantau langsung ke Jembatan Patih Masih, Kamis (10/7/2025) sore.
Sebab, bermain layang-layang di atas Jembatan cukup membahayakan tak hanya bagi pengendara. Namun juga anak-anak itu sendiri.
“Ketika mengejar layang-layang bisa berakibat tertabrak motor atau mobil,” jelasnya Yamin.
Untuk tindakan sekarang pihaknya berupaya memasang spanduk peringatan agar anak-anak tak lagi bermain layang-layang di atas Jembatan.
“Harapannya, dengan adanya memasang spanduk peringatan itu anak-anak bisa mematuhinya,” kata Yamin.
Karena benang layang-layang ini cukup tajam dan cukup membahayakan.
“Hal ini juga mengingatkan adanya korban yang sudah mengalami luka-luka akibat benang layang-layang beberapa waktu ini,” sebutnya.
Sehingga, ia menegaskan, para remaja maupun anak-anak tidak lagi bermain layang-layang di atas jembatan.
Walikota Yamin menyatakan, meskipun nantinya disediakan Lapangan yang luas untuk bermain layang-layang, tetap khawatir akan benang layangan yang putus itu tetap beresiko membahayakan pengendara.
“Jadi meski nanti ada tempat yang lapang dan luas sebenarnya lebih aman. Namun putusnya layang-layang benang juga harus diperhatikan,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Banjarmasin Ahmad Muzaiyin menuturkan, pihaknya sudah dua hari terakhir rutin melakukan pengamanan dan penjagaan di Jembatan Patih Masih.
“Selama dua hari ini berjaga, pemain layang-layang yang tua maupun anak-anak sudah berkurang,” tuturnya.
Namun, menjadi fokus perhatian pihaknya benang dari layangan putus yang bisa membahayakan pengendara. Sehingga diharapkan kerjasama bersama Dinas Perhubungan (Dishub) itu bisa mengingatkan pengendara, agar bisa berhati-hati.
“Jadi agar para pengendara itu bisa berhati-hati, sembari anggota kami mengingatkan kalau memang ada potensi benang yang melintang di atas Jembatan,” katanya.
Ia berharap, dari langkah-langkah pemasangan spanduk peringatan, penjagaan anggota di lapangan dan kerjasama dengan beberapa pihak itu, bisa mengurangi resiko korban akibat benang layangan
Salah seorang warga setempat Mariana menuturkan, jika beberapa waktu terakhir, tepatnya di saat libur ajaran baru tiba, main layang-layang mulai ramai dipadati anak-anak.
“Jadi sekitar 3 minggu yang lalu. Itu mulai ramai anak-anak main, mulai pukul 3 hingga 6 sore,” katanya.
Ia sempat merasa resah dengan anak-anak yang bermain layang-layang itu, sebab tak jarang menyebabkan kecelakaan bagi pengendara sekitar.
Terlebih, kala layang-layang itu putus juga bisa membahayakan anak-anak itu sendiri.
Dia berharap, anak-anak tak lagi bermain layang-layang di jalanan umum, melainkan disediakan tempat khusus.
“Misalnya lapangan atau tempat khusus yang luas tidak ada kabel, agar anak-anak bisa bermain di situ saja,” tukasnya. (shn/smr)