SEPUTARAN.ID, BANJARBARU – Usai dilantik sebagai Ketua Umum Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kalsel untuk periode 2020 – 2024, H Sahbirin Noor atau Paman Birin yang juga Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) H Sahbirin Noor pecahkan rekor Museum Rekor Dunia Republik Indonesia (MURI).
Pengukuhan ini dilakukan oleh Ketua Umum Pengurus Besar IPSI, Prabowo Subianto, melalui perwakilan IPSI, Muhammad Sidiq.
Sementara untuk pemecahan rekor MURI ini, dalam pertunjukan dan latihan bersama lebih dari 10.000 pesilat di halaman Kantor Gubernur Kalsel di Banjarbaru, Sabtu (29/10/2023).
Dalam sambutannya, Paman Birin mengajak pesilat dan hadirin untuk mengingat kata-kata Bung Karno, “Serahkan saya sepuluh pemuda, saya akan guncangkan dunia.”
Ia menyatakan, dengan 10 pesilat maka memiliki potensi untuk menghapus kebodohan, kemiskinan, dan keterbelakangan. Pernyataannya disambut dengan antusiasme dan teriakan setuju dari para pesilat yang hadir.
Paman Birin menyatakan, pemecahan rekor MURI ini adalah bagian dari upaya untuk meningkatkan kualitas atlet pencak silat di Banua agar dapat berprestasi dan tetap taqwa kepada Allah SWT.
Ia juga mengucapkan, terima kasih dan rasa bangganya kepada seluruh pihak yang telah bergerak bersama untuk mencapai rekor MURI ini.
“Alhamdulillah, kita berhasil memecahkan rekor dunia. Target awal kita adalah 10 ribu pesilat, tetapi ternyata lebih dari 10 ribu pesilat ikut serta. Ini merupakan upaya untuk mengangkat kekayaan budaya kita,” katanya.
Paman Birin menekankan, pesilat yang hadir di acara ini tidak hanya tentang jumlah, tetapi juga sebuah ungkapan cinta terhadap pencak silat sebagai seni bela diri asli Indonesia.
“Ini adalah penghargaan kita terhadap seni bela diri pencak silat yang merupakan cerminan kekayaan budaya dan peradaban bangsa kita. Ini adalah sarana untuk memelihara persaudaraan, persatuan, dan kesatuan kita sebagai bangsa,” tuturnya.
Dia menginginkan, momen ini menjadi motivasi bagi atlet-atlet pencak silat untuk meraih prestasi lebih tinggi di masa depan.
Sementara itu, Senior Manager MURI, Triyono menyatakan, pihaknya telah memverifikasi peserta dalam jurus tunggal.
“Menurut saya, Paman Birin telah berhasil menciptakan rekor dunia, dan MURI akan menganugerahinya sebagai rekor dunia,” sebutnya.
Pemecahan Rekor MURI dalam bidang pencak silat ini diadakan dalam rangka peringatan Hari Sumpah Pemuda yang ke-95. Acara ini merupakan hasil kolaborasi antara Dinas Pemuda dan Olahraga Kalsel, IPSI Kalsel, dan pesilat dari Lanal Banjarmasin.
Pesilat dari IPSI di 5 Kabupaten/Kota, yaitu IPSI Tanah Laut, Kabupaten Banjar, Banjarbaru, Barito Kuala, dan Banjarmasin, juga turut serta dalam pemecahan rekor dunia ini, bersama dengan jajaran SKPD lingkup Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalsel.
Sejumlah perguruan pencak silat di Kalsel, seperti PSHT, Kera Sakti, Pagar Nusa, Merpati Putih, Perisai Diri, Tapak Suci, dan Pencak Organisasi, turut hadir dalam acara tersebut.
Termasuk ASN dan karyawan lingkup Pemprov Kalsel, hadir dengan semangat tinggi di lokasi acara.
Setelah berhasil memecahkan rekor dunia, Paman Birin diusung oleh para pesilat sebagai tanda kegembiraan atas prestasi yang telah dicapai. Sebagai bentuk apresiasi kepada pesilat yang terlibat, Paman Birin menjenguk sejumlah perguruan pencak silat dan bersalaman dengan pesilat.
Setelah turun dari panggung acara, Paman Birin dengan penuh semangat mendekati pesilat secara bergantian dan bersedia berfoto bersama mereka sepanjang jalan menuju tempat acara.
Pesilat pun terlihat sangat antusias dan senang bisa berfoto langsung dengan Paman Birin. “Alhamdulillah, bisa berfoto dengan Bapak Gubernur, terimakasih Paman Birin,” kata Anto.
Hal serupa dikatakan Supri dari perguruan silat Perisai Diri, yang merasa bangga dapat berpartisipasi dalam memecahkan rekor 10 ribu pesilat. “Mudahan pencak silat semakin dikenal dan dicintai oleh masyarakat,” imbuhnya.
Melinda, pesilat dari Perguruan Setia Hati Terate (PSHT), bersama ratusan rekan-rekannya juga dengan antusias mengikuti acara pemecahan rekor MURI.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada Paman Birin atas inisiasi acara ini dan menyatakan semangat pesilat untuk melestarikan warisan budaya,” tukasnya. (adpim/smr)