SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina dan istri Hj Siti Wasilah meninjau Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Basirih, Senin (18/12/2023) siang.
Di sela itu, ia mengimbau kepada masyarakat Banjarmasin mengurangi sampah dari sumber.
“Karena dalam prediksi kami TPA Basirih bertahan paling sisa 4-5 tahun bisa beroperasi dengan kapasitas hampir 600 ton perharinya,” ujarnya.
Saat ini luasan TPA Basirih awalnya 39 hektare kemudian ditambah 4 hektare menjadi 43 hektare.
Walau begitu, luasan lahan tersebut ke depan akan tidak sanggup menampung produksi sampah masyarakat Banjarmasin.
“Makanya, kalau tidak dikurang dari sumbernya pasti akan kerepotan di waktu 5 tahun yang akan datang,” ujarnya.
Mudah-mudahan, kata dia, dengan adanya Pusat Daur Ulang (PDU) Banua Anyar Sungai Gampa dan hampir 300 lebih bank sampah yang tersebar di 52 Kelurahan dapat mengurangi timbunan sampah yang masuk ke TPA Basirih.
“Termasuk dengan memanfaatkan sampah daur ulang yang bernilai ekonomis,” imbuhnya.
Selain itu, sampah organik juga akan dimanfaatkan untuk budidaya magot. Karena rencananya rumah magot tahun depan mulai beroperasi.
“Semoga nantinya bisa dipilah yang mana organik buat pakan maggot, untuk pakan ternak. Dan anorganik diambil bank sampah, karena bisa bernilai ekonomis dengan dibuat kerajinan, pernak-pernik dan minimal menjadi biji plastik. Itu harganya lebih mahal dibandingkan sampah plastik biasa,” katanya.
Ibnu meyebut, saat ini bank sampah induk produksinya masih terbatas, dengan hampir 12 ton per tiga bulan, yang dikirm ke Surabaya.
“Nanti bila sudah ada pemilahan dari sumbernya akan banyak produksi biji plastik oleh telah terpilah,” sebutnya.
Ia juga mengungkapkan, zona 1 dan zona 2 TPA Basirih yang masih aktif sudah ada gas metananya.
“Nantinya tahun depan akan kita coba salurkan kepada 63 kk (kepala keluarga) sekitar TPA Basirih secara gratis, supaya tidak memakai gas LPG lagi,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Banjarmasin Alive Yoesfah Love mengatakan, terkait jumlah gas metana masih dihitung. Tapi dari hasil beberapa titik yang dipantau memang cukup banyak.
“Tahun depan rencananya disalurkan, jaringan telah terpasang bakal dikirim ke 63 kk,” ucapnya.
Ia menyatakan, gas metana itu telah dicoba pertengahan tahun ini, yang mana di satu titik ke luar terus apinya dan cukup bagus, tidak berbau maupun mengeluarkan asap.
“Paling tidak mengurangi konsumsi masyarakat terhadap gas LPG. Dan akan disalurkan perwaktu. Bisa ketika pagi dan siang sesuai kesepakatan,” tukasnya. (shn/smr)