SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Banjarmasin sudah berhasil mencapai target retribusi pasar sebanyak 66 persen hingga triwulan ketiga 2023, dari target Rp 8,5 miliar.
Atas capaian itu, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Banjarmasin Ichrom Muftezar sangat bersyukur.
“Alhamdulillah kita selalu memenuhi capaian target penarikan retribusi itu,” katanya.
Menurutnya, pencapaian penarikan retribusi tersebut terus ditingkatkan oleh pihaknya , guna meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Memang selalu mendapatkan kesulitan untuk melakukan penarikan retribusi tersebut. Tapi tergantung menyikapinya dan mendekati para pedagang. Tapi selama kita memberikan pelayanan terbaik kepada mereka, pastinya mereka melakukan pembayaran itu,” ujarnya.
Ichrom menjelaskan, apabila ada toko atau kios yang sudah kosong dan kesulitan mencari pemilik asalnya, pihaknya melakukan komunikasi dengan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), bahwa tempat tersebut memang dikosongkan dan tidak bisa ditagih lagi.
Selain itu, ia menyebut, pada triwulan kedua sudah ada melakukan beberapa penyegelan toko atau kios yang tidak membayar retribusinya.
“Pastinya berapa kios atau kios yang disegel saya lupa, tapi ada penyegelan di triwulan kedua tadi,” katanya.
Ia menyatakan, tindakan itu sebagai komitmen pihaknya kepada para pedagang, yang apabila tidak melakukan pembayaran secara rutin. Maka akan mendapatkan tindakan yang tegas dari Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin.
“Kalau pasar diperbaiki retribusi tetap jalan, kecuali memang kondisi di lapangan tidak bisa berjualan distop dulu sementara. Soalnya tidak mungkin dilakukan penarikan retribusi bila tak bisa berjualan kasian mereka. Jadi ada toleransi,” tukasnya. (shn/smr)