SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Tak mau dari Bank Umum turun menjadi Bank Perkreditan Rakyat (BPR), DPRD Barito Kuala (Batola) mendukung pemenuhan Modal Inti Minimum (MIM) Bank Kalsel.
Dukungan tersebut disampaikan saat Kunjungan Kerja Komisi Gabungan DPRD Batola sekaligus pertemuan dengan jajaran Bank Kalsel di Best Western Kindai Hotel Banjarmasin, Kamis (24/8/2022).
Turut hadir pada kesempatan tersebut, Wakil Ketua I dan II DPRD Kabupaten Batola, M. Agus Purnomo dan Arfah, Anggota DPRD yang tergabung dalam Komisi I, II dan III, Direktur Kepatuhan Bank Kalsel IGK Prasetya, Kepala Divisi Perencanaan dan Kinerja, M Zulkarnain, Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan, Suriadi, serta Kepala Bank Kalsel Kantor Cabang Marabahan A Fauzi Noor.
Memanfaatkan momen pertemuan tersebut, Bank Kalsel melakukan presentasi terkait kinerja dan permodalan yang disampaikan langsung oleh Divisi Perencanaan dan Kinerja.
Sebagaimana diketahui, Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor : 12/POJK.03/2020 tentang Konsolidasi Bank Umum mewajibkan bank daerah meningkatkan MIM menjadi Rp 3 triliun selambatnya hingga 31 Desember 2024.
Dalam hal tidak terpenuhi, dampaknya cukup besar, yakni terjadinya perubahan status dari Bank Umum menjadi BPR.
Dengan adanya kebutuhan modal inti sebesar Rp 3 triliun yang ditargetkan tercapai pada 2024, terdapat kekurangan modal inti adalah sebesar kurang lebih Rp 1 triliun.
Untuk memenuhi kekurangan modal inti tersebut, maka ada beberapa skenario yang akan dilakukan antara lain penambahan modal dari APBD murni, pengembalian dividen 100 persen, Revaluasi Aset, dan Inbreng.
Atas dasar itu, dalam sambutannya, Direktur Kepatuhan Bank Kalsel IGK Prasetya mengharapkan dukungan penuh pemerintah daerah untuk pemenuhan modal inti agar tercapai di 2024.
“Semoga Bank Kalsel ke depan terus eksis, terus survive ditengah kompetisi yang luar biasa berat saat ini. Saya yakin bahwa dengan dukungan dari lembaga eksekutif dan legislatif daerah Bank Kalsel akan dapat terus maju,” sebutnya.
Layaknya gayung bersambut, Wakil Ketua I DPRD Batola M. Agung Purnomo tegas menyampaikan dukungan agar Bank Kalsel tidak turun status menjadi BPR dan tetap meningkatkan kinerja.
“Kami memberikan dukungan penuh kepada Bank Kalsel terkait pemenuhan modal, dengan harapan kinerja Bank Kalsel agar terus ditingkatkan begitu pula dengan pelayanan,” katanya.
Namun yang terpenting, kata dia, adalah bagi hasil terhadap daerah, karena diketahui bersama bahwa dividen tersebut turut menyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD). (adv/smr)