SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Pemilihan Putra Putri Sasirangan Banjarmasin dalam rangka Banjarmasin Sasirangan Festival (BSF) ke 8 pada 2024 ini, telah selesai digelar.
Kegiatan yang dilaksanakan di Atrium Duta Mall Banjarmasin, Sabtu (29/6/2024) malam ini, akhirnya terpilih Aizar Ahmadinejad dan Nayla Almira resmi menyabet gelar Putra Putri Sasirangan Banjarmasin 2024.
Usai kegiatan, Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina turut mengucapkan selamat kepada para pemenang di ajang putra-putri sasirangan tersebut.
“Selamat bertugas selama setahun ke depan dalam rangka mempromosikan pariwisata, sasirangan dan menjadi duta promosi Banjarmasin,” katanya.
Ibnu mengharapkan, para pemuda ini bisa lebih mencintai kain sasirangan. Jadi bisa dipromosikan terutama kepada teman sebayanya, yakni generasi milenial.
“Disisi lain, karena saat ini kain sasirangan sudah memiliki sertifikat indikasi geografis dari Kalsel, maka menjadi tugas mereka untuk melestarikan, mencintai dan mempromosikan,” ingatnya.
Oleh karena itu, Ibnu ikut bangga, karena anak muda saat ini sudah mulai melek untuk mencintai kain sasirangan.
“Kemudian tidak malu lagi dan mulai bangga basasirangan,” ujarnya.
Sementara itu, Juara 1 Putra Aizar sangat senang karena sebagai pemuda bisa membawa kain sasirangan ke kancah dunia.
Dia yakin, seluruh pemuda itu punya potensi untuk berkembang dan menunjukkan kain sasirangan.
Senada dengan Aizar, Juara 1 Putri Nayla merasa bersyukur dan senang setelah berjuang beberapa hari di ajang putra-putri sasirangan.
Meskipun, bukanlah pemudi asli Kalimantan Selatan (Kalsel), akan tetapi dapat mengharumkan nama Kalimantan Timur (Kaltim) di Kalsel yakni dengan menjadi putri sasirangan.
“Jadi tidak disangka juga, tapi Alhamdulillah jadi putri sasirangan di Kalsel,” ujarnya.
Adapun program kerja yang akan dibawa selama setahun ke depan yakni Sasirangan Education Goes To Ma’had (SEGMA).
“Karena tau di Kalsel ini banyak sekali Pondok Pesantren, tapi ada sebagian besar yang tidak tahu sasirangan,” ucapnya.
Dia juga sebagai salah satu alumni pesantren yang belum pernah diajarkan sasirangan.
“Makanya itu, ingin menjadikan SEGMA itu ada,” terangnya.
Dia pun akan sosialisasi ke pondok pesantren terkait sasirangan. “Nantinya menyasar wilayah Banjarmasin dan sekitarnya terlebih dahulu baru ke tempat yang lainnya,” tukasnya. (shn/smr)