SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Program Eco Tiket Trans Banjarmasin berhasil berjalan, Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin berkomitmen terus lanjutkan program strategis itu.
Sehingga, Dinas Perhubungan (Dishub) Banjarmasin kembali melakukan penandatangan MoU bersama Bank Sampah Induk Kota Banjarmasin di kawasan Halte Integrasi 0 KM, Jumat (30/5/2025) siang.
Wakil Walikota Banjarmasin Hj Ananda mengatakan, persoalan sampai ini bukan hanya tanggung jawab Dinas Lingkungan Hidup (DLH) saja, melainkan semua SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) harus terlibat.
Ia merasa, kerja sama ini, merupakan langkah serius Pemko Banjarmasin dalam menanggulangi sampah di tengah status darurat sampah saat ini.
“Di mana program ini adalah menukar sampah plastik menjadi Eco Tiket untuk naik Trans Banjarmasin hingga masyarakat tidak perlu mengeluarkan uang karena penukaran tersebut,” tuturnya Ananda, usai kegiatan di Kawasan Halte 0 KM, Jumat (30/5/2025).
Menurutnya, botol sampah plastik yang diterima ini, disalurkan ke Bank Sampah Induk Kota Banjarmasin.
“Mudah-mudahan program ini dapat terus berlangsung sambil membuat grand desain terkait pengelolaan sampah di Banjarmasin,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dishub Banjarmasin Slamet Begjo menuturkan, selama program Eco Tiker ini berjalan sudah hampir 60 ribu sampah plastik didominasi botol minum kemasan dan gelas plastik yang sudah terkumpul dimulai April 2025.
Melihat banyaknya sampah yang terkumpul hasil dari penukaran itu, dapat dipastikan masyarakat sangat antusias dan cukup tinggi minatnya terhadap program yang sudah berjalan sejak April 2025 lalu.
“Ketika ditimbang tadi ada sekitar 200 kilogram beratnya,” bebernya Slamet Begjo.
Selain itu, ia menilai, inovasi yang cukup efektif dalam mengurangi sampah karena secara tidak langsung memberikan edukasi kepada masyarakat akan pentingnya memilah sampah dari sumber.
“Terlebih ada sampah yang bernilai ekonomis, misalnya sampah botol plastik, kemasan dan sejenisnya yang bisa digunakan untuk naik Trans Banjarmasin,” jelasnya Slamet.
Program ini juga, dapat menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pemko Banjarmasin.
“Tapi yang terpenting adalah bagaimana membiasakan masyarakat untuk memulai memilah sampah,” tukasnya. (shn/smr)