SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Perumda Perusahaan Air Limbah dan Domestik (PALD) Banjarmasin membutuhkan penyertaan modal Rp11 – 12 miliar, yang digunakan untuk operasional dan penambahan jaringan instalasi pengelolaan air limbah (IPAL).
Sebab, kata Direktur Utama Perumda PALD Endang Waryono, tanpa pendanaan sangat mustahil Perumda PALD bisa operasional.
Apalagi, ungkap Direktur Utama Perumda PALD Endang Waryono, pendapatan perusahaan bidang sanitasi dan limbah ini hanya sekitar Rp260 juta tiap bulan, dari cakupan 5.600 pelanggan.
“Mudahan penyertaaan modal bisa direalisasikan, sehingga pembangunan jaringan IPAL di kawasan jalan A Yani bisa dilaksanakan pada 2023,” ujarnya saat menghadiri penyampaian LKPJ 202 di Komisi II DPRD Banjarmasin, Selasa (5/4/2022).
Proyek jaringan perpipaan A Yani itu sebenarnya ada di 2021 silam, namun gagal karena terjadi recofusing anggaran untuk penanganan Pandemi Covid-19.
Keuntungan ada jaringan di kawasan A Yani, agar pihak hotel, niaga hingga perkantoran menjadi mitra Perumda PALD.
Untuk menambah cakupan layanan, Endang juga mewajibkan, karyawan Perumda PALD menjadi pelanggan.
Sementara Ketua Komisi II DPRD Banjarmasin Awan Subarkah mengatakan, proyek yang diharapkan Perumda PALD yakni perpipaan dari kawasan Kolonel Sugiono, A Yani hingga simpang Jalan Jati.
“Sasaran pelanggan yakni hotel, perkantoran, restoran dan sebagainya,” ujarnya.
Bagi dia, perpipaan tersebut menjadi masa depan bagi Perumda PALD untuk menambah pendapatan.
Hanya saja, kendala yang akan dihadapi dalam memasang pipa jaringan itu, yakni soal perizinan. Sebab, pipa sekarang tidak boleh ada bahu jalan atau memakai badan sungai.
Pun demikian, Awan menyatakan, akan mengusulkan penyertaan modal Rp11 miliar untuk Perumda PALD pada perubahan APBD 2022.
“Apabila anggarannya masih memadai, akan kita usulkan permodalan untuk Perumda PALD,” tukasnya. (sna/smr)