SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin sukses keluarkan status stunting pada ratusan anak di 2023.
Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina mengucapkan, terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam upaya percepatan penurunan angka stunting di Banjarmasin.
Ia mengatakan, dengan upaya bersama, angka stunting berhasil diturunkan melalui berbagai intervensi dan kolaborasi yang dilakukan oleh tim percepatan penurunan stunting.
“Sebanyak 426 anak telah berhasil keluar dari status stunting yang mendapat penghargaan berupa medali sebagai simbol pencapaian yang luar biasa. Meski masih ada tersisa sekitar 691 orang lagi yang statusnya stunting,” kata Ibnu Sina, usai peringatan Hari Gizi Nasional (HGN) ke-64 dengan tema MP-ASI Kaya Protein Hewani Cegah Stunting berlangsung di Kawasan Wisata Bromo, Mantuil, Selasa (20/2/2024).
Sekali lagi, Ibnu mengucapkan, terima kasih banyak kepada semua pihak yang membantu dan melaksanakan upaya luar biasa di 2023, sehingga anak-anak bisa keluar dari status stunting.
“Artinya sudah menjadi anak yang sehat,” imbuhnya.
Dia juga memberikan, apresiasi khusus kepada Kelurahan Mantuil yang berhasil menurunkan angka stunting, dengan praktek baik intervensinya dan melibatkan kolaborasi multi pihak.
“Dari 109 orang statusnya stunting dan dinyatakan lulus sebanyak 56 orang. Itu berarti lebih dari 50 persen pengurangannya. Ini bisa menjadi contoh bagi Kelurahan dan Kecamatan lainnya untuk meniru langkah yang berhasil dilakukan,” ujarnya.
Ibnu juga menekankan, pentingnya mengatasi stunting, karena dampaknya yang serius terhadap fisik dan perkembangan otak anak.
Ia juga optimis, dengan upaya bersama, anak-anak yang dulunya stunting bisa tumbuh menjadi pemimpin masa depan yang sukses.
Di samping itu, Ibnu juga menyampaikan pesan, dalam rangka memperingati Hari Gizi Nasional 2024, terkait pentingnya pemberian ASI berkualitas kaya akan protein sebagai langkah dalam mencegah stunting.
Dengan semangat dan kolaborasi yang terus digenjot, diharapakan pada 2024 angka stunting di Banjarmasin bisa ditekan hingga nol.
“Semua ini sebagai wujud komitmen untuk mengentaskan stunting dari Kalimantan Selatan sehingga tidak ada lagi anak-anak Banjarmasin yang tumbuh dengan kondisi stunting,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua TP PKK Kota Banjarmasin, Hj Siti Wasilah mengatakan, para orang tua harus bisa memanfaatkan sumber daya makanan yang melimpah di Banjarmasin, salah satunya ikan.
“Karena Kota kita ini dikenal Seribu Sungai harusnya sumber daya ikan tidak akan habis,” tuturnya.
Dia meminta, kepada seluruh stakeholder terkait untuk menjalankan Peraturan Wali Kota (Perwali) untuk mewujudkan 7 Kelurahan Zero atau Nol stunting di 2024 ini bisa segera terwujud.
“Termasuk 46 Kelurahan lainnya juga bisa kita upayakan bersama-sama,” katanya.
Sedangkan, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Banjarmasin dr Tabiun Huda mengatakan, perlu upaya besar untuk mencapai target penurunan stunting pada 2024, sebesar 14 persen.
Ada sekitar 8 intervensi terdiri dari pemberian makanan tambahan, program kesehatan Ibu dan Anak, Gizi, promosi kesehatan, Kesehatan Lingkungan (Kesling) dan Kesehatan Kerja (Kesjau).
Mengingat, hasil dari 8 intervensi yang dilakukan, terbukti telah berhasil menekan angka stunting di Banjarmasin.
Dari hasil intervensi berbagai pihak, update status gizi balita stunting 2023 yang berjumlah 1283 orang berdasarkan hasil pengukuran Januari 2024 ada sekitar 426 anak lulus stunting, kemudian ada 72 anak yang sudah lewat umurnya usia 59 bulan. Lalu perpindahan tempat tinggal 94 orang.
“Jadi total anak yang masih stunting ada sekitar 691 orang,” terangnya.
Diharapkan rangkaian kegiatan peringatan Hari Gizi Nasional (HGN) ke-64 kita semua untuk terus berperan aktif menggaungkan makanan pendamping ASI untuk anak usia 6 sampai 23 bulan.
“Mari kayuh baimbai kita cegah dan turunkan stunting untuk generasi emas dan tercapainya target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 untuk percepatan penurunan Stunting menjadi 14 persen,” tukasnya. (shn/smr)