SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Komisi II DPRD Banjarmasin memberikan apresiasi terhadap pengelolaan kawasan wisata Siring Menara Pandang yang dinilai semakin tertata dan menjadi magnet wisata andalan di pusat kota.
Apresiasi tersebut disampaikan usai Komisi II melakukan peninjauan langsung ke lokasi Siring Menara Pandang di kawasan Jl Kapten Piere Tendean, Senin (11/8/2025).
Kunjungan ini menjadi bagian dari agenda pengawasan sektor pariwisata dan pengelolaan ruang publik, sekaligus memberikan saran serta masukan untuk peningkatan fasilitas.
Ketua Komisi II DPRD Banjarmasin, Muhammad Faisal Hariyadi, menilai keberadaan Siring Menara Pandang berhasil menarik minat wisatawan lokal maupun luar daerah berkat keindahan pemandangan sungai, kebersihan lingkungan, serta beragam aktivitas ekonomi kreatif masyarakat.
“Kami mengapresiasi pengelolaan kawasan ini yang cukup baik. Penataan PKL, kebersihan area, hingga keamanan pengunjung sudah menunjukkan perkembangan positif. Ini harus terus dikelola dan ditata dengan sebaik mungkin,” ujarnya.
Selain itu, Komisi II juga menyoroti sinergi antara Dinas Pariwisata dan instansi terkait yang terus melakukan pembenahan, termasuk penyediaan ruang bagi UMKM untuk berkembang melalui stand kuliner.
Meski demikian, dewan mengingatkan, agar Pemko Banjarmasin tidak cepat puas. Dan mengusulkan penambahan fasilitas umum seperti toilet yang lebih representatif, tempat duduk yang nyaman, serta area bermain anak, agar kawasan ini semakin ramah bagi pengunjung.
Fasilitas penunjang lainnya juga diminta segera diperbaiki, termasuk penambahan lampu penerangan. “Kami juga berharap ada pemanfaatan teknologi digital, seperti informasi wisata berbasis aplikasi, sehingga wisatawan mendapat kemudahan dalam mengakses layanan,” katanya.
Sementara itu, Plt Kepala Disbudporapar Banjarmasin, Fitriah menyambut baik peninjauan yang dilakukan Komisi II DPRD.
Ia menegaskan, pihaknya bakal mengakomodir saran dan masukan yang disampaikan, meski keterbatasan anggaran masih menjadi kendala utama.
“Kita akan lihat dulu kondisi keuangan. Jika memungkinkan, maka apa yang menjadi saran dan masukan tadi bisa kami laksanakan dalam waktu dekat,” ucap Fitriah.
Ia menambahkan, pembenahan akan dilakukan secara bertahap sesuai prioritas kebutuhan dan berharap adanya tambahan anggaran baik pada perubahan 2025 maupun anggaran murni 2026.
“Kalau dikerjakan seluruhnya tentu memerlukan dana besar. Bertahap saja kita lakukan pembenahan, yang lebih urgen kita dahulukan. Mudah-mudahan bisa terakomodir,” pungkasnya. (sna/smr)