SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Kabut asap tengah menyelimuti Banjarmasin akibat dampak dari Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) yang terjadi di Kabupaten atau Kota tetangga di Kalimantan Selatan (Kalsel).
Meski kondisi itu jadi perhatian serius, namun Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin belum ada rencana untuk menerapkan WFH (work from home).
Wakil Walikota Banjarmasin H Arifin Noor menyadari, kondisi tersebut sangat membahayakan, sehingga diperlukan solusi.
Untuk saat ini, kata dia, yang bisa dilakukan hanya sebatas memberikan imbauan kepada masyarakat guna melakukan antisipasi yang bisa dilakukan secara mandiri.
“Misalnya, menggunakan masker saat keluar rumah dan mengurangi aktivitas di luar ruangan jika tidak terlalu perlu. Guna meminimalisir paparan kabut asap secara langsung,” ujarnya.
Menurutnya, soal kebijakan berdiam di rumah, sekolah diliburkan dan para Aparatur Sipil Negara (ASN) Work From Home (WFH) dan lainnya itu, masih jauh.
“Sebab kebijakan itu perlu kajian Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan (Kalsel) dengan pusat nantinya,” katanya.
Maka dari itu, ia menyebut, pihaknya masih menunggu adanya kajian dan kebijakan Pemprov Kalsel lebih lanjut mengenai penanggulangan serta penanganannya kabut asap.
“Apakah keadaan udara nya sudah membahayakan atau masih belum,” tanyanya.
Melihat kondisi kabut saat ini ia juga masih belum punya rencana Pemko Banjarmasin membagikan masker secara massal kepada masyarakat.
“Belum ada rencana mengenai hal itu. Namun pihaknya tetap mempersiapkan jika memang nantinya diperlukan. Melihat kondisinya nanti dan pasti perencanaan seperti itu perlu terukur dulu dan sesuai aturan,” tukasnya. (shn/smr)