SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Dewan Pers tidak henti-hentinya meminta kepada jurnalis agar tetap independen dan netral, agar menjaga pers tetap bermartabat di saat Pemilu, termasuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024.
Ketua Dewan Pers Dr Ninik Rahayu mengatakan, di momen persiapan Pilkada 2024, meminta tolong kepada jurnalis tidak menggunakan medianya untuk melakukan dukungan kepada salah satu calon.
“Kalau menjadi tim sukses apalagi calon kepala daerah, diminta untuk mundur dulu,” tegasnya ketika menjadi narasumber pada Rapat Evaluasi Kehumasan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi dan Kabupaten/ Kota se-Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), di Banjarmasin, Minggu (25/8/2024).
Ia menekankan, jangan menggunakan profesi wartawan untuk mendukung salah satu calon apalagi ikut terdaftar sebagai tim sukses.
“Ini kemudian yang akan membuat tercoreng, karena membuat masyarakat menjadi bingung sebetulnya berprofesi wartawan atau tim sukses,” ucapnya.
Menurutnya, kalau medianya dan jurnalis memang berkeinginan menjadi tim sukses atau calon kepala daerah harus dipublikasikan.
“Bahwa memang media dan jurnalis mendukung salah satu Paslon (pasangan calon kepala daerah). Supaya masyarakat mengwo bahwa memiliki kecenderungan salah satu Paslon,” ucapnya.
Tak hanya itu, Dr Ninik juga mengingatkan, media mempunyai fungsi untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada publik, sehingga pemberitaannya dikaitkan dengan tahapan-tahapan Pemilu.
Kemudian fungsi Pers yang lain, yakni mengajak masyarakat untuk berpartisipasi pada proses pemilihan yang akan datang.
“Supaya masyarakat ikut, tidak usah takut dan masyarakat terlibat untuk melaporkan kalau diindikasikan ada kecurangan,” terangnya.
Ia juga meminta, kepada pemerintah dan penyelenggara Pemilu untuk secara transparan dalam tata kelola Pemilu, jangan ada yang ditutup-tutupi dan beri kemudahan kepada jurnalis mencari berbagai informasi yang akan diberitakan sebagai hak publik.
“Jangan hanya berhenti pada rilis, kalau mau mendalami tolong dibuka dan jangan lempar kesana kemari untuk menjawab. Kalau tidak setuju dengan pemberitaan, gunakan hak jawab dan jangan menggunakan kekerasan,” pungkasnya.
Kepala Sekretariat Bawaslu Kalsel T Dahsya K Putra juga sepakat dengan pers untuk tetap menjaga netralitas di Pilkada serentak.
“Lagipula, Bawaslu Kalsel dalam pengawasan dan pencegahan tidak bisa bekerja sendiri. Perlu juga stakeholder lain, tapi menjadi leading sektor itu media,” ucapnya.
Dia juga merasa, apapun yang diberitakan oleh media itu cukup membantu, dalam melaksanakan tugas dan fungsi pokok Bawaslu sebagai pengawasan dan pencegahan.
“Sehingga ada poin-poin yang mungkin nanti bisa diterapkan didalam kegiatan berikutnya. Tentu Bawaslu Kalsel juga terbuka terhadap masukan dan kritikan, itu justru membangun yang semakin menguatkan sebagai lembaga pengawas,” tuturnya.
Dahsya K Putra menyebut, Bawaslu Kalsel l berterima kasih banyak atas peran serta media yang begitu aktif memberikan pemberitaan saat Pemilu lalu, yang tetap kondusif.
“Sehingga pelaksanaan Pemilu kemarin bisa berjalan dengan lancar seperti yang diharapkan di Kalsel ini,” tukasnya. (shn/smr)