SEPUTARAN.ID, BATULICIN – Bijak menggunakan media sosial (medsos) menjadi salah satu materi dalam Sosialisasi Revitalisasi dan Aktualisasi Nilai-Nilai Ideologi Pancasila yang digelar Wakil Ketua Komisi II DPRD Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) Muhammad Yani Helmi, di Desa Saring Sungai Bubu, Kecamatan Kusan Tengah, Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu), Jumat (27/01/2022).
Politisi Partai Golkar ini menilai, tumbuhnya paham radikalisme yang mulai tersebar sangat cepat justru dimulai dari medsos. Sehingga, perlu pengendalian khusus agar tidak terprovokasi.
“Kita ketahui banyak tersebar berita hoax (bohong) di sosial media dan informasi yang dapat memecah belah bangsa. Bicara yang terkecil, seperti Desa Saring Sei Bubu ini harus terus dibekali wawasan kebangsaan melalui sosialisasi,” ujar wakil rakyat dari Daerah Pemilihan (Dapil) Kabupaten Tanbu dan Kotabaru yang akrab disapa Paman Yani ini.
Garis besar yang ia tekankan kepada warga yang dihadir, selain cerdas dalam penggunaan alat digitalisasi, tentunya bisa menjaga tolerasi juga penting dilakukan. Sehingga, tercipta keharmonisan yang baik dan saling menghormati.
“Saya melihat desa ini masih tetap menerapkan sistem bergotong royong dan tentu harus terus bergulir bahkan bekelanjutan dari tetangga hingga ke sejumlah warga lainnya,” ungkapnya.
Terlebih, menurut legislator yang membidangi ekonomi dan keuangan itu, mengajak agar senatiasa menjaga semangat persatuan dan kesatuan.
“Pancasila itu adalah landasan Ideologi. Tetapi, masih saja ada yang memaksakan paham radikalisme ini, sehingga, perlu kita waspadai bersama. Artinya apa, persatuan harus tetap dijaga,” ucapnya.
Sementara itu, Camat Kusan Tengah, Abdul Muis merasa, sosialisasi wawasan kebangsaan dan pembinaan Ideologi Pancasila yang diberikan sangat penting. Karena, hal tersebut merupakan bentuk sah penguatan terhadap empat pilar berbangsa dan bernegara di Indonesia.
“Yang jelas, kami sangat berterima kasih sekali atas kedatangan Paman Yani. Semoga apa yang disampaikan masyarakat di sini dapat diimplementasikan,” tuturnya.
Sejatinya, kata dia, radikalisme harus dicegah bahkan materi khusus tersebut perlu dibekali secara mendalam agar masyarakat dapat memilah dan mengantisipasi dampak negatifnya.
“Terutama tadi ada poin penting yang disampaikan, yakni menjunjung tinggi NKRI dan menjaga persatuan bangsa. Ini juga merupakan konsesi kita bersama bahwa Pancasila adalah dasar negara yang telah disepakati,” imbuhnya.
Sekedar diketahui, penyelenggaraan Sosialisasi Revitalisasi dan Aktualisasi Nilai-Nilai Ideologi Pancasila yang dilaksanakan ini juga menghadirkan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kalsel, Harry Widhiyatmoko didampingi Dewan Pengawas LPPL Abdi Persada FM, Arief Rahman Hakim sebagai narasumber. (putza/smr)