SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Sejumlah fasilitas dan bangunan sekolah jenjang SD maupun SMP di Banjarmasin kondisinya cukup memprihatinkan dan perlu perbaikan.
Dari 208 sekolah di Banjarmasin, ada 40 persennya yang dalam kondisi rusak. Karena keterbatasan anggaran, sehingga untuk perbaikan tetap memakai skala prioritas.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Banjarmasin Nuryadi memastikan, pihaknya tetap memperhatikan dan melakukan perbaikan sekolah-sekolah yang rusak atau tidak representatif di Banjarmasin.
Menurut dia, sekolah yang paling banyak mengalami kerusakan adalah jenjang SD, bila dihitung berdasarkan Rombongan Belajar (Rombel).
Dikatakannya, APBD menganggarkan Rp 50 miliar untuk perbaikan halaman, pagar, ruang kelas dan lain. “Dengan anggaran terbatas tersebut, sehingga perbaikan yang dilakukan sifatnya siklus atau bergiliran,” ujarnya.
Nuryadi berharap, ke depannya bantuan dari Pemerintah Pusat melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) juga bisa didapat untuk perbaikan.
Namun untuk mendapatkan bantuan DAK persyaratannya ketat dan penilaian dari Data pokok pendidikan (Dapodik). Pada DAK 2023 sendiri sebesar Rp 2,3 miliar untuk SD dan SMP.
“Harapannya mudah-mudahan sedikit demi sedikit bisa memperbaiki. Karena pihak kita juga sekarang memiliki strategi untuk perbaikan keseluruhan satu sekolah menggunakan DAK, sehingga dapat diimbangi dengan dana daerah,” tukasnya. (shn/smr)