SEPUTARAN.ID, JAKARTA – Memperdalam dan memahami Kurikulum Merdeka, agar penerapannya tak menuai pro kontra di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).
Komisi IV DPRD Kalsel berkunjung ke Ditjen Paud Dikdasmen (Direktorat Jenderal Pendidikan Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah) Kemendikbud Dikti RI.
Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kalsel Gina Mariati mengatakan, kunjungan kerja itu untuk mengetahui secara pasti mengenai Kurikulum Merdeka. Sehingga bisa disinkronkan dengan budaya pendidikan di daerah Kalsel.
“Jadi kami bisa memberikan informasi yang benar tentang kurikulum merdeka ini,” ujarnya.
Ditambahkan Anggota Komisi IV DPRD Kalsel Abdul Hasib Salim, penggunaan Kurikulum Merdeka ini tidak ada paksaan.
“Jadi kepada seluruh SMK yang ada di Kalsel, boleh-boleh saja jika ingin memakai kurikulum ini,” ujarnya.
Meskipun, kata dia, Dinas Pendidikan Kalsel sepertinya mewajibkan untuk melaksanakan kurikulum merdeka. “Tapi sebenarnya tidak seperti itu, ini diserahkan kepada unit sekolah atau tenaga guru masing-masing sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan yang ada,” katanya.
Meskipun demikian Hasib berharap, jika kurikulum ini dilaksanakan secara utuh akan berdampak baik bagi dunia pendidikan di Kalsel.
Sementara Kepala Pokja Inovasi dan Transformasi Ditjen Paud Dikdasmen Fauzi Eko Pranyono menjelaskan, Kurikulum Merdeka diluncurkan sebagai salah satu program Merdeka Belajar untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
Menurutnya, kurikulum Merdeka merupakan pilihan dari sekian kurikulum, karena Kurikulum Merdeka berfokus pada materi yang esensial dan pada pengembangan karakter Profil Pelajar Pancasila.
“Kurikulum Merdeka masih berupa opsi bukan kewajiban, opsinya bisa berubah bisa mandiri belajar, mandiri berubah dan mandiri berbagi, jadi tidak dipaksakan, silahkan satuan pendidikan memilih sesuai kondisi dan kebutuhannya jangan ada interfensi mereka yang tahu kebutuhan mereka silahkan,” pungkasnya. (smr)