SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Rangkaian Rakerwil APEKSI Komwil V Regional Kalimantan di Banjarmasin, digelar aksi penanaman pohon dan restoking atau penaburan benih ikan Lokal.
Kegiatan berlangsung di Kawasan Siring Dermaga Pasar Terapung dan Siring Kampung Ketupat, Kamis (29/9/2022).
“Kegiatan tersebut dalam rangkaian Rakerwil APEKSI Komwil V Regional Kalimantan,” kata Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina.
Diawali dengan penanaman pohon di kawasan Kampung Ketupat, lalu menyusuri Sungai menggunakan Kapal Banjarmasin Bungas menuju Dermaga Pasar Terapung untuk bersama-sama menebar benih ikan lokal.
Ada sebanyak 10 ribu bibit yakni 3 ribu bibit Patin dan 7 ribu bibit Ikan Kelabau sebagai maskot Banjarmasin.
“Lalu dilanjutkan sarapan pagi di Rumah Anno sekalian melihat-lihat beberapa koleksi milik Dekranasda Banjarmasin,” ujarnya.
Kalau Rakerwil Apeksi sendiri, nantinya akan membahas beberapa isu-isu strategis.
Beberapa isu yang dibahas berkaitan dengan penanganan kawasan, pengelolaan UMKM dan pelaku ekonomi kreatif, dalam upaya pemulihan ekonomi baik daerah maupun secara nasional.
Termasuk agenda lainnya yang masih hangat mengenai PPPK, lalu direkomendasikan untuk memperjuangkan nasib para tenaga honorer yang terancam diberhentikan.
“Mudah-mudahan ada solusi, paling tidak ada jalan tengah apakah nanti tetap di tampung kemudian sisanya diarahkan ke PPPK,” ujarnya.
Ibnu memiliki opsi, lewat pengangkatan, misal diberikan jangka waktu untuk menyesuaikan seperti diberikan kontrak 10 tahun atau 5 tahun maksimum lalu diberhentikan.
“Jadi dikira itu opsi-opsi yang masih terbuka. Untuk sikap maupun kebijakan yang akan diambil nantinya, karena ini menyangkut persoalan di seluruh Indonesia,” pungkasnya.
Sementara Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Banjarmasin Aliv Yoesfah Love mengatakan, pohon yang ditanam ada beberapa jenis.
Diantaranya Kalangkala, Gayam dan Kasturi itu disediakan 12 lobang untuk penanaman.
“Pusatnya di kawasan Kampung Ketupat dan Dermaga Pasar Terapung, karena masih banyak tempat kosong dan membudidayakan ikan lokal,” tukasnya. (shn/smr)