SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Enam nama tersisa dalam seleksi calon anggota Bawaslu Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) periode 2022-2027.
Dari enam nama tersisa dengan latarbelakang berbeda itu, akan mengikuti uji kelayakan dan kepatutan di Bawaslu RI. Kemudian dipilih tiga nama menjadi komisioner.
Enam nama tersebut disaring dari hasil seleksi tes kesehatan dan tes wawancara yang sebelumnya berjumlah 12 orang.
Menunggu jadwal fit and propertest di Bawaslu RI, kini tim seleksi membuka masukan dan tanggapan masyarakat, terkait nama kandidat yang akan diuji dan menetapkan tiga calon terpilih.
Sehingga, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kalsel ikut memberikan masukan dan tanggapan dengan mengapresiasi enam nama yang tersisa.
Ketua Pengurus Koordinator Cabang (PKC) PMII Kalsel Khairul Umam meminta, agar satu dari tiga kandidat yang terpilih merupakan kader dari Nahdlatul Ulama (NU). Mengingat NU merupakan salah satu organisasi terbesar di banua.
Alasan lain, kata dia, hampir 10 tahun terakhir tidak ada kader NU yang menduduki kursi komisioner Bawaslu Kalsel.
“Dengan adanya kader NU di komisioner Bawaslu sangat penting dalam support dalam kegiatan penguatan Pemilu,” ucapnya, Selasa (16/8/2022).
Umam juga mengamati hasil seleksi penyelenggara pengawas Pemilu, yakni Bawaslu tidak pernah diisi kader NU tulen.
Kendati demikian, dia berharap, siapapun yang terpilih kelak mampu mengemban amanah sebagai komisioner yang berintegritas.
“Ini juga berkaitan dengan prinsip PMII, bahwasanya Pemilu harus dikawal dengan baik. Pemilu 2024 yang sudah dipersiapkan, ke depannya jangan sampai terjadi hal-hal yang tak sejalan dengan proses demokrasi,” tuturnya.
Umam juga berharap, PMII bisa memiliki kadernya di tubuh penyelenggara Pemilu. Sehingga organisasi kemahasiswaan, khususnya PMII bisa aktif dalam mengawal proses demokrasi.
“Tentunya sebagai kontrol sosial terhadap pelaksanaan pemilu dan pemilihan kepala daerah yang berkeadilan dan bermartabat di banua,” tukasnya.
Berikut rekam jejak dari enam nama calon komisioner Bawaslu Kalsel;
Akhmad Mukhlis, anggota Bawaslu Banjarbaru, berlatar belakang aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).
Lalu, Aries Mardiono, mantan wartawan dan pernah menjabat Ketua Panwaslu Banjarmasin dan calon petahana seleksi komisioner Bawaslu Kalsel 2022-2027.
Arif Mukhyar, Ketua KPU Tanah Laut juga berlatar belakang HMI.
Kemudian Muhammad Radini, mantan anggota KPID Kalsel yang juga eks aktivis PMII.
Selanjutnya, Des Rizal Rachman Rofias, anggota Panwaslu Tanah Bumbu, yang juga berlatar belakang organisasi mahasiswa GMNI.
Terakhir, Tri Widoyati, anggota Bawaslu Kabupaten Tanah Laut serta pernah menjabat sebagai komisioner KPU Kabupaten Tanah Laut. (sto/smr)