SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Lahan Pasar Batuah yang mau dibebaskan, diusulkan tidak hanya menjadi lokasi revitalisasi pasar tetapi juga sebagai kawasan hunian bagi warga setempat.
Mengingat, sebelum diwacanakan menjadi revitalisasi pasar, kawasan Pasar Batuah sebelumnya diwacanakan menjadi lahan untuk pembangunan rumah susun sewa (Rusunawa).
Menurut Wakil Ketua DPRD Banjarmasin Matnor Ali, menghindari polemik warga dengan Pemko Banjarmasin, lahan Pasar Batuah tersebut bisa dijadikan dua fungsi, yakni pasar sekaligus Rusunawa atau Rusunami (rumah susun hak milik).
“Pada lantai dasar dan 1 bisa dijadikan pasar, kemudian di lantai 2 dan seterusnya dijadikan Rusunami atau Rusunawa,” jelas politisi Partai Golkar Banjarmasin ini.
Namun, ingat dia, penghuni Rusunami dan pasar harus diprioritaskan untuk warga yang rumah atau bangunannya terkena pembebasan lahan.
“Pemko Banjarmasin juga bisa memberikan modal melalui bantuan UMKM atau KUR, sehingga warga setempat bisa berjualan dan tetap menjadi penghuni di kawasan Pasar Batuah,” katanya.
Dengan begitu, lanjut Matnor, warga Pasar Batuah merasa teranyomi, tidak merasa digusur atau tereliminasi. “Oleh karena itu, warga dan Pemko tidak lagi gontok-gontokan,” tegasnya.
Selain itu, ia yakin, dengan dijadikan tempat hunian sekaligus pasar, akan terjadi peningkatan hidup dan perkembangan ekonomi warga Pasar Batuah.
“Saya berharap, opsi tersebut bisa ditawarkan dan bisa menjadi solusi terakhir dan terbaik, yang disepakati warga dan Pemko Banjarmasin,” sebutnya.
Saat ini, kata Matnor, anggaran revitalisasi Pasar Batuah senilai Rp3,5 miliar dari pusat terancam hangus, jika sampai September 2022 nanti, pembebasan lahan Pasar Batuah tak kunjung selesai.
“Sementara, kalau untuk konsep pasar sekaligus Rusunami tentunya anggaran sebesar Rp3,5 tidak cukup. Namun, masih diperjuangkan dari Kementerian PUPR,” tandasnya. (sna/smr)