SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – DPD PDI Perjuangan Kalsel menggelar Senam Indonesia Cinta Tanah Air (Sicita) secara serentak dalam menyambut hari Kebangkitan Nasional 20 Mei 2022 di seluruh kabupaten, kota dan provinsi di Indonesia.
Senam yang melibatkan ratusan ribu kader dan simpatisan serta warga masyarakat ini akan dicatat dalam Museum Rekor Indonesia sebagai senam terbanyak yang dilaksanakan secara serentak dengan metode hybrid di tanah air.
Puncak kegiatan peringatan hari Kebangkitan Nasional dan Pemecahan Rekor MURI diadakan di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat dipimpin Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto bersama sejumlah fungsionaris partai yakni Ketua DPP Eriko Sotarduga, Ketua DPP Djarot Saiful Hidayat, Ketua DPP Wirjanti Sukamdani, Wakil Sekjen Sadarestuwati dan Wakil Bendahara Umum Rudianto Tjen.
Pemecahan rekor MURI ditandai dengan kegiatan senam Sicita secara serentak di seluruh kabupaten, kota dan provinsi pada pukul 07.00 WIB, 08.00 WIB dan 09.00 WIB dan disiarkan melalui aplikasi Zoom dan YouTubes serta aplikasi media sosial lainnya.
Sicita adalah sebuah gerak senam dan musik yang diciptakan oleh Panitia HUT ke-49 PDI Perjuangan berkolaborasi dengan Universitas Negeri Jakarta awal Januari 2022 dan telah dicanangkan sebagai senam wajib oleh Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Senam yang musiknya terdiri dari lagu-lagu daerah dan lagu kebangsaan ini juga telah divalidasi oleh Kementerian Pemuda dan Olah Raga, Kemenpora RI sebagai sebuah senam dan telah mendapatkan hak cipta dari Kemenkumham RI.
Sekretaris PDI Perjuangan Kalsel, M Syaripuddin mengatakan, Sacita yang diselenggarakan serentak oleh DPD, DPC maupun fraksi PDI Perjuangan yang ada di DPRD provinsi maupun kabupaten/kota.
“Semuanya diminta melibatkan minimal 200 peserta, sedangkan di DPD Kalsel dipusatkan di GOR Hasanuddin HM diikuti 500 peserta,” ujar Bang Dhin, panggilan akrab M Syaripuddin di Gor Hasanuddin Jalan Pangeran Antasari Sabtu (20/5/2022) pagi.
Diakui, dari 500 peserta yang mendaftar tersebut, yang absensi melalui akun zoom meeting hanya sekitar 200 orang, karena tidak semua peserta memiliki Handphone android.
“Jadi masih banyak yang belum melakukan absensi melalui zoom meeting, karena terkendala perangkat,” tambah Wakil Ketua DPRD Kalsel. (putza/smr)