SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan (Kalsel) melalui Dinas Sosial Kalsel memastikan program Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni (RS-RTLH) tetap berjalan di 2025 ini.
Data Dinsos Kalsel ada 89 unit rumah tidak layak huni yang akan diperbaiki pada 2025 ini. Rinciannya, ada 50 unit dari APBD 2025 murni dan 39 unit memakai Perubahan APBD 2025.
“Untuk 50 unit dari anggaran murni yang saat ini masih dalam proses pelaksanaan. Insya Allah semua akan tuntas pada bulan Desember 2025, baik dari anggaran murni maupun perubahan,” tuturnya melalui Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial, Rahmady Abasmay.
Ia mengatakan, keterlambatan pelaksanaan program sempat terjadi karena adanya proses rotasi pejabat, termasuk perubahan di tingkat pimpinan, sehingga beberapa agenda harus menyesuaikan. Namun saat ini proses sudah berjalan, termasuk survei lapangan yang tengah dilakukan.
“Optimis selesai tepat waktu. Kita memang kejar tayang, karena waktunya terbatas. Tapi dengan pembagian kerja dan pengawasan di lapangan, target bisa tercapai,” imbuhnya.
Dari total 39 unit pada anggaran perubahan, Banjarmasin mendapat porsi terbesar yakni 15 unit. Di antaranya, ada pilot project di kawasan Mantuil. Sedangkan sisanya tersebar di beberapa kabupaten/kota lain sesuai kebutuhan dan usulan.
Menurutnya, jumlah penerima program RS-RTLH setiap tahun memang berbeda, tergantung ketersediaan anggaran. Pada tahun 2024 lalu, realisasi mencapai 55 unit. “Kalau tahun ini totalnya 89 unit, terdiri dari 50 anggaran murni dan 39 anggaran perubahan,” jelasnya.
Ia menyatakan, pihaknya juga membuka peluang kerja sama dengan pihak ketiga, termasuk perbankan dan perusahaan, untuk memperbanyak jumlah rumah yang bisa direhabilitasi. Hal ini dilakukan agar lebih banyak masyarakat miskin di Kalsel yang dapat terbantu.
“Yang terpenting, program ini bisa berjalan sesuai rencana dan tepat sasaran. Mudah-mudahan dengan kolaborasi, jumlah rumah yang kita perbaiki bisa terus bertambah ke depannya,” tukasnya. (smr)