SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Musim kemarau tahun ini nampak sedikit berbeda, jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Sebab, tahun ini musim kemarau melanda cukup panjang, meski masih sesekali hujan atau kemarau basah.
Meski begitu, Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarmasin Husni Thamrin kondisi itu tetap perlu diwaspada, salah satunya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) serta kebakaran pemukiman.
Terlebih beberapa pekan belakangan, cuaca cukup ekstrem dan sempat membakar sebagian kecil lahan tidur. Sehingga harus dilakukan monitoring terutama di kawasan yang dianggap rawan.
“Jika memang ada lahan rawan, kami akan telusuri siapa pemiliknya terlebih dahulu lalu setelah itu pembasahan bisa dilakukan,” ungkap Kepala BPBD Banjarmasin Husni Thamrin.
Ia juga mengimbau, kepada masyarakat yang memiliki lahan tidur, terutama yang berada di dekat pemukiman untuk lebih aktif dalam merawatnya.
“Kami harap bisa lebih peduli dan tolong dirawat lah lahannya,” ingatnya.
Di samping itu, pihaknya juga memastikan keamanan dengan meningkatkan kewaspadaan dalam menghadapi potensi kebakaran lahan.
“Petugas kami berjaga 24 jam untuk memantau situasi,” ujarnya.
Saat ini, pihaknya telah melakukan langkah-langkah pencegahan dini dengan mengintensifkan sosialisasi kepada masyarakat agar selalu waspada terhadap kebakaran lahan.
“Pencegahan tetap menjadi prioritas utama kami, meskipun langkah penanganan juga terus ditingkatkan,” terangnya.
Diperkirakan, kebakaran lahan di tahun ini tidak akan lebih parah daripada tahun kemarin, mengingat jenis kemarau basah.
Sampai saat ini belum ada lahan yang terbakar, ada hanya pembakaran sampah yang nyaris merembet ke lahan.
Sebagai perbandingan pada tahun lalu terdata ada sekitar 40 petak lahan di Kota Banjarmasin yang terbakar.
“Dibanding tahun lalu, situasinya jauh lebih terkendali,” tukasnya. (shn/smr)