SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Kampung Tematik Jelujur Sasirangan Pertama di Kawasan Alalak Utara diresmikan, Sabtu (29/6/2024).
Ditandai dengan penandatangan batu prasasti dan peletakan batu pertama pembuatan tugu.
Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina menyampaikan apresiasi dan penghormatan kepada seluruh warga, khususnya para ibu-ibu yang berprofesi sebagai penjelujur kain Sasirangan di kawasan Alalak Utara.
Ia mengingatkan, pentingnya peran para penjelujur dalam mempertahankan kualitas dan keaslian kain Sasirangan.
“Kita bangga Banjarmasin sudah mendapatkan sertifikat indikasi geografis yang berasal dari Kalimantan Selatan (Kalsel). Jadi, tidak ada yang bisa menggugat atau klaim sepihak tentang asal muasal Sasirangan selain Kalsel,” katanya.
Dikatakannya, tapi ada satu hal yang tak bisa dilupakan, kain Sasirangan tidak akan jadi kain Sasirangan tanpa tukang menjelujur.
“Dengan diresmikannya Kampung Jelujur, diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan daya saing kain Sasirangan dari Kalsel, serta memberikan penghargaan yang layak kepada para penjelujur yang telah bekerja keras mempertahankan warisan budaya kita,” tuturnya.
Ibnu pun mengucapkan terima kasih kepada Bank Kalsel telah menyalurkan dana CSR kepada pengrajin jelujur Sasirangan.
“Semoga makin semangat dalam membuat motif baru sasirangan dan menjaga kualitas terbaiknya,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Tenaga Kerja (Diskopumker) Banjarmasin Isa Anshari bersyukur, meresmikan Kampung Tematik atau Kampung Jelujur Sasirangan.
Baginya, ini merupakan langkah berikutnya dari proses pembuatan kain sasirangan yang diketahui selama ini.
“Jadi ada beberapa tahapan yang perlu diketahui dalam proses pembuatan kain sasirangan. Salah satu nya menjulur, merupakan bagian terpenting dalam proses pembuatan kain sasirangan,” ungkapnya.
Ia juga mengucapkan terima kasih, atas inisiasi Dekranasda Banjarmasin yang telah memberikan dukungan, dorongan dan semangat untuk terbentuknya Kampung Jelujur Sasirangan.
Isa mengisahkan, beberapa kali diskusi di BSF dan para pengrajin, yang kesulitan untuk bisa mempercepat proses menjelujur, soalnya masih sedikit yang bisa.
“Untuk itu dibentuk.Kampung Jelujur Sasirangan yang nanti akan diperhatikan segi kualitas dan kuantitas. Sehingga yang dihasilkan dapat menjadi sebuah kain sasirangan berkualitas,” jelasnya.
Ia melanjutkan, di lokasi Alalak Utara ini sudah ada 163 penjelujur yang telah dibina.
“Rencananya bakal survei di tempat lain khususnya di kecamatan maupun kelurahan yang bisa dijadikan Kampung Jelujur Sasirangan. Sebagai dukungan kegiatan dari kain sasiragan yang telah dibuat,” tukasnya. (shn/smr)