SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Dinas Pekerjaaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Banjarmasin melalui Bidang Sungai tengah melakukan upaya optimalisasi pengelolaan sistem informasi dan data sumber daya air melalui Grasi Istri (Pengintegrasian Stasiun Telemetri).
Grasi Istri yang menjadi aksi perubahan ini, guna tersedianya sistem informasi dan data sumber daya air pada pengelolaan sungai. Bahkan, hasil Grasi Istri itu sudah disosialisasikan.
Kepala Bidang Sungai Dinas PUPR Banjarmasin Hizbul Wathony mengatakan, dengan adanya data dari Grasi Istri itu, diharapkan mempermudah dan secara efektif memberikan informasi sebaran genangan banjir yang akan terjadi di Banjarmasin.
“Selain itu aksi perubahan ini, merupakan langkah awal dalam membangun sistem informasi peringatan atau deteksi dini bencana banjir. Agar pengalaman banjir di 2021 lalu tak lagi terulang,” katanya.
Sistem itu diharapkan mampu memberikan akses informasi kepada masyarakat lewat suara, situs web dan pesan singkat.
Adapun sistem itu bekerja dengan menggunakan data yang diintegrasikan antara data stasiun telemetri model banjir dan aktualisasi banjir di lapangan.
Kemudian sistem akan memadukan sensor tinggi muka pada stasiun telemetri, dengan dampak tinggi muka air yang terjadi.
“Nah, ketika ketinggian muka air telah mencapai ketinggian batas tertentu, Maka sistem langsung memberikan peringatan,” ujarnya.
Sensor selanjutnya akan membaca dan hasilnya akan ditampilkan di web yang dapat diakses di berbagai device (laptop, smartphone (HP).
“Ke depannya juga ada papan running teks yang dipasang di sudut-sudut kota,” jelas Wathony.
Dikatakannya, Banjarmasin telah memiliki tiga stasiun telemetri, yakni stasiun pengukuran tinggi muka air pasang, surut sungai dan pengukuran curah hujan.
“Adapun tiga stasiun itu masing-masing ada di bagian hulu kota di daerah Sungai Gampa, di bagian tengah kota ada di samping Menara Pandang dan di bagian hilir kota di Sungai Barito Kelurahan Mantuil,” tukasnya. (shn/smr)